Kota Pekanbaru (ANTARA) - Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Pekanbaru mencatat selama periode Januari - September 2019 sudah terjadi 173 kasus kebakaran hutan dan lahan di wilayah Ibu kota Provinsi Riau itu.
Kejadian karhutla terbanyak di wilayah Kecamatan Payung Sekaki dan Bukit Raya masing-masing 42 kejadian, kata Kepala DPKP Pekanbaru, Burhan Gurning kepada wartawan di Pekanbaru, Rabu.
Menurut dia, kebakaran tertinggi lainnya terjadi di Kecamatan Tampan sebanyak 33 kasus, di Kecamatan Rumbai dan Marpoyan Damai masing-masing sebanyak 18 kasus, di Kecamatan Tenayan Raya sebanyak 14 kasus.
Baca juga: 11.268 orang terkena ISPA di Pekanbaru akibat asap karhutla
Baca juga: Malaysia evakuasi 46 mahasiswa dari Riau akibat asap Karhutla
Selain itu, katanya menyebutkan kebakaran hutan dan lahan juga terjadi di Kecamatan Rumbai Pesisir sebanyak lima kasus serta dan Kecamatan Lima Puluh sebanyak 1 kasus, selanjutnya di wilayah Kabupaten Kampar yang berbatasan dengan Pekanbaru mencapai 16 kali kejadian kebakaran lahan.
"Jadi untuk luas lahan yang terbakar secara keseluruhan di Pekanbaru dan perbatasan wilayah Pekanbaru dengan Kabupaten Kampar, mencapai 225,506 hektare, ini yang juga turut memicu kondisi ISPU memburuk," ungkap Burhan.
Meski Rabu dini hari Kota Pekanbaru dan sekitarnya diguyur hujan, kata Burhan, DPKP Pekanbaru masih melakukan pemadaman lanjutan kebakaran lahan yang terjadi di Jalan Angsa Putih dan Jalan M Taher, Kelurahan Simpang Tiga, Kecamatan Bukit Raya.
Bahkan kini, katanya, juga sedang dilakukan pemadaman karhutla di lahan yang berada di Jalan Sepakat dengan menyiagakan sebanyak enam unit armada pemadam kebakaran, dan sumber air memadai serta bahan bakar mencukupi.
Baca juga: BNPB: Pergerakan asap dominan ke arah Pekanbaru
Baca juga: Pemko Pekanbaru izinkan ASN hamil tak bekerja selama kabut asap
Pewarta: Frislidia
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2019