Sofia (ANTARA News) - Ledakan terjadi lagi di sebuah gudang tua amunisi di luar Sofia, ibukota Bulgaria, Jumat (4/7), namun tidak ada bahaya, sementara seorang pejabat tinggi militer mengundurkan diri akibat insiden tersebut. Wakil Kepala Staf Rumen Zokov bertanggung jawab atas gudang itu, yang Kamis dilanda serangkaian ledakan kuat di daerah pinggiran timur Chelopechene, dan ia telah mengundurkan diri, demikian laporan DPA. Sekitar 20 ton bahan peledak tinggi TNT hanya terbakar tanpa menimbulkan ledakan, sehingga Sofia selamat dari rangkaian ledakan besar menghancurkan yang mungkin terjadi. Kementerian pertahanan menyatakan, amunisi infantri dan artileri, bom, granat, detonator, peledak dan "sarana peledak lain" disimpan di gudang tersebut. Persenjataan itu sebagian besar berasal dari zaman Uni Sovyet, yang dibawa untuk dinonaktifkan di fasilitas Chelopechene yang bahkan lebih tua, yang digunakan sejak 1918. Ledakan-ledakan itu diduga terjadi karena kondisi penyimpanan yang buruk. Ledakan paling keras menghancurkan kaca-kaca jendela dan menggetarkan sejumlah bangunan yang berjarak beberapa kilometer. Meski ledakan itu memiliki kekuatan besar, hanya dua orang cedera akibat pecahan kaca yang berhamburan. Bandara Sofia, yang juga terletak di sebelah timur kota itu, ditutup sepanjang hari namun kemudian dibuka lagi pada malam hari, setelah landasan pacunya dan kawasan sekitarnya diperiksa mengenai kemungkinan jatuhnya senjata ke lokasi tersebut akibat ledakan itu. Pesawat-pesawat terbang yang datang dari luar negeri dialihkan ke Plovdiv, 150 kilometer ke arah timur. Sekitar 1.700 orang yang tinggal dalam radius tiga kilometer dari gudang itu diungsikan karena kekhawatiran ledakan-ledakan lebih lanjut akan merusak rumah mereka atau membuat daerah itu ketempatan bom-bom berbahaya yang tidak meledak. Penduduk yang diungsikan itu telah diizinkan kembali ke rumah-rumah mereka. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008