Pemerintah juga akan mendapat pendapatan tetap, pembagian keuntungan, penambahan aset baru serta tetap memiliki aset keberadaan bandara tersebut

Jakarta (ANTARA) - PT Angkasa Pura II (AP II) dalam waktu dekat akan mengoperasikan tiga bandara yang terletak di Tanjung Pandan (Belitung), Bengkulu dan Lampung, melalui skema Kerja Sama Pemanfaatan Aset Barang Milik Negara.

Bandara-bandara tersebut adalah HAS Hanandjoeddin (Tanjung Pandan, Belitung), Fatmawati Soekarno (Bengkulu), dan Radin Inten II (Lampung).

Adapun saat ini ketiga bandara tersebut masih di bawah pengelolaan Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

Di samping itu, tiga bandara itu merupakan aset negara sehingga pengalihan pengelolaan ke Angkasa Pura II juga memerlukan persetujuan dari Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

Vice President of Corporate Communication Angkasa Pura II Yado Yarismano dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu mengatakan proses pengalihan pengelolaan bandara-bandara ke Angkasa Pura II berlangsung lancar.

Pembahasan telah dilakukan antara lain melibatkan Angkasa Pura II, Kemenhub, Kemenkeu, Kementerian BUMN, dan pihak lainnya di mana semuanya tergabung di dalam Tim Kerja Sama Pemanfaatan [KSP].

“Sejauh ini pembahasan berjalan lancar dan kami harapkan selangkah lagi pada tahun ini Angkasa Pura II resmi menjadi pengelola Bandara HAS Hanandjoeddin di Tanjung Pandan, Fatmawati Soekarno di Bengkulu, dan Radin Inten II di Lampung,” jelas Yado

Lebih jauh Yado mengatakan blanja modal dan biaya operasional tiga bandara itu nantinya berasal dari Angkasa Pura II, sehingga APBN bisa dialokasikan untuk hal lain.

"Pemerintah juga akan mendapat pendapatan tetap, pembagian keuntungan, penambahan aset baru serta tetap memiliki aset keberadaan bandara tersebut,” kata Yado.

Angkasa Pura II juga sudah memiliki rencana investasi senilai Rp1,5 triliun untuk 30 tahun ke depan di tiga bandara itu.

Investasi tersebut untuk pengembangan Di Bandara HAS Hanandjoeddin yakni antara lain pembangunan terminal baru dan perluasan terminal yang ada untuk mengakomodir maksimal 6 juta penumpang hingga 30 tahun mendatang.

Sementara itu, di Bandara Radin Inten II (Lampung) pengembangan antara lain dilakukan di sisi udara yaitu untuk overlay runway secara berkala serta pembangunan dan rehabilitasi fasilitas bandara.

Pengembangan juga akan dilakukan AP II di Bandara Fatmawati Soekarno (Bengkulu) yakni pembangunan terminal baru dalam dua tahap guna mengantisipasi pergerakan 5,6 juta penumpang dalam 30 tahun mendatang.

Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019