Bogor (ANTARA News) - Teknologi mikrobioremediasi dengan menggunakan campuran antara pupuk Zn dan pupuk mikroba pelarut fosfat (PMPF) mampu menurunkan kadar logam berat Kadmium (Cd) dalam beras sampai 58,34 persen. Hasil penelitian Guru Besar Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof Dr Ir H Bintoro yang diperoleh ANTARA News, Jumat menyebutkan, pemberian bakteri pengakumulasi logam berat (BPLB) formula A, biokompos jerami dan PMPF yang dikombinasikan dengan pupuk Zn secara nyata mampu menurunkan kadar Cd antara 42,8 hingga 58,34 persen. Menurut Bintoro, konsentrasi logam berat Cd dalam tanah, air pengairan dan produk pertanian, termasuk gabah, di beberapa lahan pertanian di Pulau Jawa cenderung meningkat dan mendekati ambang kritis keracunan. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan kadar Cd standar 0,24 ppm pada produk pertanian agar layak dikonsumsi. Kontaminasi logam berat mengakibatkan tanaman padi cenderung tumbuh lambat, produksi lebih rendah dibanding tanah normal, juga membahayakan kesehatan manusia. Cadmium (Cd) yang merupakan bahan kimia paling beracun nomor dua setelah Merkuri (Hg) dapat menimbulkan kerusakan ginjal, anemia dan gangguan pada tulang yang dikenal dengan penyakit "itai-itai". Teknik mikrobioremediasi, kata dia, merupakan salah satu teknologi penyehatan lingkungan dengan memanfaatkan mikroorganisme yang akan mendegradasi bahan organik menjadi senyawa lain yang lebih sederhana. Dalam risetnya, Bintoro membuat inokulan bakteri BPLB di laboratorium Mikrobiologi Balai Penelitian Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Pertanian di Cimanggu, sedangkan percobaan lapangan dilakukan di Kampung Balong Ampel, Desa Sukarahayu, Kecamatan Tambelang, Kabupaten Bekasi. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa kombinasi antara PMPF dan pupuk Zn mampu menurunkan kadar Cd dalam beras dari kadar sebelumnya 0,48 ppm menjadi 0,20 ppm. Sementara kombinasi antara BPLB formula A dengan Zn dan biokompos dengan Zn mampu menurunkan kadar Cd dalam beras masing-masing hingga 0,27 ppm. Namun ketiga kombinasi tersebut hanya mampu meningkatkan produksi beras antara 31 hingga 38 persen. Berbeda halnya dengan kombinasi antara pupuk Zn dengan BPLB formula B, kombinasi ini hanya mampu menurunkan kadar Cd sebesar 15,07 persen. Namun kombinasi ini mampu meningkatkan produksi beras hingga 45 persen.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008