Jakarta (ANTARA News) - SHV Holdings N.V. bersama para pemilik saham lainnya di PT Makro Indonesia berencana menjual seluruh saham mereka di Makro Indonesia.
Jurubicara SHV, Joost van Klink, dalam siaran pers yang diterima ANTARA News di Jakarta, Jumat, menyatakan, setelah melakukan tinjauan strategis atas kegiatan usaha Makro, SHV memutuskan untuk menjual Makro Indonesia.
"SHV telah memutuskan untuk memfokuskan strategi pengembangan Makro di negara-negara lain, khususnya Thailand di Asia," katanya.
Makro Indonesia yang masih memiliki usaha yang berjalan dengan baik akan dijual melalui proses lelang yang mana The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (HSBC) ditunjuk sebagai penasehat keuangan SHV dan proses penjualan diperkirakan selesai menjelang akhir 2008.
Sementara itu, Presiden Direktur Makro Indonesia, Kuswanto Gunadi, menyatakan, Makro Indonesia merupakan perusahaan ritel modern pertama di Indonesia yang menunjukkan pertumbuhan signifikan beberapa tahun terakhir yang mana dalam dua tahun terakhir rata-rata pertumbuhan penjualan di atas 25 persen per tahun.
"Penjualan ini merupakan kesempatan baik bagi pemilik saham baru khususnya mereka yang memiliki komitmen untuk mengembangkan pasar Indonesia dan mendorong perusahaan ini ke tingkat yang lebih tinggi lagi," katanya.
Menurut dia, selama proses penjualan tidak akan mempengaruhi kegiatan perusahaan yang memiliki 2.300 karyawan di 19 gerai yang terletak di Jawa, Bali, Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi itu.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008
1 bgaimana nasib karyawannya ?
ini salah siapa??? Ekonomi negara kita yang belum stabil atau strategi makro yg kurang bagus???