Manado (ANTARA News) - Pengusaha nasional Hasyim Djojohadikusumo berminat menanamkan modalnya untuk pengembangan produksi gula aren dan etanol di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).Di hadapan Gubernur Sulut, Sinyo H. Sarundajang, di ruang Very Important Person (VIP) Bandara Sam Ratulangi Manado, Jumat, Hasyim mengatakan bahwa potensi tanaman aren yang cukup banyak di daerah itu menjadi pertimbangannya untuk menanamkan modal."Sulut potensial penghasil gula aren dengan adanya pohon aren yang intensif dibudidayakan petani dan ini merupakan peluang investasi," kata Hasyim. Sementara itu, Sarundajang menyambut baik rencana investasi gula aren dan etanol sebab diyakini akan semakin meningkatkan ekonomi daerah Nyiur Melambai itu. Gula aren, kata Sarundajang, merupakan salah satu komoditi yang banyak menghidupi petani Sulut saat ini, menyusul harga produk tersebut semakin membaik, sehingga memotivasi petani memproduksi dalam jumlah lebih banyak. "Pemerintah Provinsi Sulut bahkan menawarkan kerjasama investasi dapat ditingkatkan ke sektor lainnya terutama perikanan dan kelautan, yang menjadi salah satu sektor unggulan daerah," kata Sarundajang. Potensi investasi di sektor perikanan, menurut dia, yakni laboratorium kelautan dan perikanan, sebab hingga saat ini Sulut masih belum memilikinya. Sementara itu, potensi di bidang perkebunan yakni pengembangan integrated coconut atau urunan kelapa sehingga dapat lebih beragam diantaranya, sabut kelapa bisa dibuat bahan baku untuk bahan bangunan rumah dan bisa diekspor, katanya menambahkan. (*)
Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008
dan untuk mengumpulkan dari Petani atau masyarakat bisa bekerja sama dengan Yayasan Barisan Muda Peduli Lingkungan atau Koperasi Peduli Lingkungan.
Kami mihon kiranya Bung Hasyim berkenan untuk membantu kami di sebuah pulalu kecil di NTT yaitu Pulau Sabu dan telah dimekarkan jadi Kab. Sabu Raijua. Bila Berkenan harap hub saya di 081213127238 dg david Richard raja wila. Trima kasih Tuhan Yesus Berkati. Amin
atau kita asumsi bukan 1 liter perhari dari 1 pohon tapi 1/2 liter saja maka 1 hari akan menghasilkan 1 juta liter air sadapan per hari. Dimana selama ini masyarakat di sabu dalam 1 hari mereka melakukan penyadapan 2 kali sehari yaitu Pagi hari dan sore hari.
Kalau Bung bisa menerima usulan saya ini sebagai anak negeri yang punya harapan untuk membangun Pulau Sabu, maka dengan ini saya siap membantu dimana Investor tingal membangun Pabrik Pengolahan Saja dan untuk mengumpulkan dari...
di sabu memiliki kurang lebih 2 juta Pohon Lontar yang telah Berproduksi dan tidak perlu mengeluarkan anggaran untuk membuka Lahan Baru dan Penanaman yang memakan waktu lama baru bisa berproduksi atau menghasilkan air sadapan Pohon Lontar yang bisa menghasilkan Biotanol. Rata2 selama ini hasil sadapan Air Lontar dari 1 Pohon menghasilkan paling sedikit 1 liter air sadapan Lontar per hari maka 1 hari kalau 2 juta pohon berproduksi maka akan menghasilkan 2 juta liter air lontar.
pembuatan gula hasil sadapan air lontar yang selama ini berjalan, karna masih menggunakan cara tradisional maka hutan yang cuma sedikit lama kelamaan akan habis untuk pembuatan gula yang sudah berjalan turun temurun.
Maka dari itu saya tergerak setelah membaca dan mengikuti berita di media dimana Bung Hasyim mau menanam 1 juta hektar lahan di Sulut dengan Pohon Aren untuk menghasilkan Biotanol atau pengganti BBM. Padahal di Sabu memiliki hampir 2 juta pohon Lontar
Namun saya sebagai Putra NTT Khususnya Sabu dan juga anggota Partai Gerindra dengan ini menyampaikan kepada Bung Hasyim bahwa di NTT khususnya Pulau Sabu (Kab. Sabu Raijua) Kab.Pemekaran baru memiliki Pohon Lontar yang sudah Berproduksi yang selama ini telah menghasilkan Gula Merah Cair seperti Madu maupun di buat seperti Gula jawa tapi bentuk lempengan.