Ujoh Bilang (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Provinsi Kalimantan Timur menggelar pelatihan digitalisasi bagi pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu), agar produk lokal makin dikenal masyarakat luas melalui sistem daring (online).
"Pelatihan yang kami berikan adalah photograpy dan video untuk produk UMKM yang diharapkan dapat membantu pelaku UMKM menghasilkan foto produk bagus, menggugah selera, dan menarik minat publik," ujar Asisten Manajer Tim Economic and Finance Advisoy BI Kaltim Wahyu Baskara Santoso di Ujoh Bilang, Mahakm Ulu, Rabu.
Ia mengatakan secara umum masyarakat menyukai sesuatu pada pandangan pertama, sehingga foto maupun video produk yang menarik akan menjaga kepercayaan pengusahanya ketika produknya dipasang melalui sosial media, toko daring atau laman.
Baca juga: BNI Syariah Banda Aceh beri pelatihan pelaku UMKM
Pelatihan tersebut digelar selama dua hari pada 24-25 September di Balai Pertemuan Umum Ujoh Bilang. Diharapkan melalui pelatihan ini, pelaku UMKM akan dapat secara efektif menggunakannya, sehingga diketahui kapan waktu pemasangan, materi apa yang dipasang dan bagaimana berjualan melalui medsos secara tersegmentasi.
Untuk pembuatan toko online, BI Kaltim juga menghadirkan 'Top Seller', yakni Bukalapak Kaltim. Pada sesi ini, peserta mendapat pembinaan tentang bagaimana cara membuat toko daring di marketplace, cara agar penjualan laris, dan sejumlah trik lain.
"Selanjutnya, agar produk mudah dikenal secara detail dan informatif, kami juga memberikan ilmu dasar membuat laman. Bagi kami, laman sangat diperlukan karena informasi dari medsos atau toko daring tidak bisa menjelaskan secara lengkap," ujar Wahyu.
Baca juga: Kemenpar gandeng PNM latih pelaku UMKM pariwisata Lombok
Ia berharap adanya pelatihan ini akan tumbuh banyak sosmed influencer di Kabupaten Mahulu yang dapat memopulerkan potensi wisata setempat, kemudian untuk produk kerajinan lokal juga dapat lebih dikenal oleh dunia luar secara intensif.
Ia melanjutkan, kegiatan BI di kabupaten yang berbatasan dengan Serawak, Malaysia ini merupakan program pengembangan ekonomi lokal (Local Economic Development) berbasis pemberdayaan perempuan, yakni memberdayakan kaum perempuan melalui unit usaha yang sudah digelutinya.
Program pengembangan UMKM di Mahulu oleh BI, katanya, telah diselenggarakan sejak tahun 2017, untuk mendukung produk unggulan manik dan anyaman rotan yang dikerjakan kaum hawa turun temurun dalam mengisi waktu luangnya, yakni dengan menganyam rotan untuk melengkapi perlengkapan rumah tangganya.
"Produk yang telah dihasilkan oleh kaum perempuan di Mahulu antara lain membuat tas tempat bumbu, tas bekal untuk berladang, tas berbentuk ransel, gendongan bayi, dan lainnya. Beberapa produk tersebut, umumnya diberikan sentuhan etnis seperti corak Dayak," tutur Wahyu.
Baca juga: Kadin kerja sama UMKM beri aplikasi gratis
Pewarta: M.Ghofar
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019