Padang (ANTARA News) - Jumlah pelanggan yang mengakses Internet di Sumatera Barat (Sumbar) baru mencapai 1,48 persen, terkait masih lemahnya pemahaman tentang manfaat menggunakan teknologi informasi. "Pemanfaatan Internet di Sumbar masih rendah, baru sebagian kecil yang mengaksesnya itupun terkonsentrasi di perkotaan," kata General Manager Kantor Daerah Telekom (Kandatel) Sumbar, Syahril ST, di Padang, Jumat. Ia mengatakan hal itu terkait survei Kandatel Sumbar selama beberapa tahun terakhir terhadap akses produk-produk PT Telkom, seperti TELKOMHotspot, Speedy Telepon (Fixed Line), dan Flexi (Fixed Wireless) di Provinsi berpenduduk 4,8 juta jiwa itu masih rendah. Menurut dia, rendahnya pemanfaatan produk telkom, tersebut, ditandai antara lain atas survei yang dilakukan Tim Telkom di Kantor Gubernur Sumbar tercatat baru tujuh ruangan yang mengakses Internet. "Kondisi demikian sangat tidak menguntungkan karena pemanfaatan informasi dan berkomunikasi di dunia maya pada era globalisasi kini tidak bisa lagi disia-siakan," katanya.Oleh karena itu, ia mengemukakan, melalui tema "Sumbar Nagari Cyber", maka Telkom akan terus menggencarkan pelatihan gratis pada masyarakat bagaimana secara gampang mengakses Internet. Sejumlah pelatihan gratis mengakses Internet sudah dilakukan terhadap karang taruna di dua kecamatan di Kota Padang. Tiap karang taruna, katanya, telah direkrut 10 pemuda yang dididik dan dilatih hingga pintar atau mampu menggunakan Internet secara baik selama sebulan secara gratis. "Pelatihan untuk karang taruna tersebut, lebih dimaksudkan memberdayakan pemuda agar masyarakat di kelurahan/nagari dan kecamatan tidak lagi gagap teknologi," katanya. Sebanyak 10 pemuda itu di masa mendatang diharapkan bisa menjadi agen untuk melatih keterampilan yang dimilikinya tersebut ke masyarakat lebih luas. PT Telkom, menurut dia, tetap mendampingi karang taruna dalam menyebarluaskan pengetahuan tentang pentingnya Internet bagi masyarakat. "Ke depan akan terbuka peluang nagari-nagari bisa membuka warung-warung internet dikelola oleh pemuda nagari di bawah pengawasan nagari," katanya. Di masa mendatang, ketika kaum ibu sudah mahir mengakses Internet, maka mereka sekaligus bisa mengawasi anak-anaknya dalam mengakses informasi yang baik di Internet," katanya menambahkan. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008