Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah meyakini bahwa demonstran yang terlibat bentrok dengan personel Kepolisian pada Selasa malam sudah bukan berasal dari mahasiswa.

"Saya percaya ini bukan mahasiswa. Mahasiswa itu pada dasarnya datang dengan motif dialog dan atas suatu yang konstruktif," kata dia di Gedung DPR, Jakarta, Selasa.

Kejadian Selasa malam ini bukan lagi cara-cara yang biasa dilakukan mahasiswa, tetapi sudah berbentuk tindakan anarkis seperti pembakaran bus dan pos polisi. Selain itu demonstran juga membakar gerbang tol.

"Saya masih kaget, ini serangan terlalu mendadak dum dum dum dum dan meledak, kaget saya, pasti ada sesuatu yang tidak kita baca secara baik sebelumnya," katanya.

Baca juga: Sebagian mahasiswa menunggu kereta terakhir di Stasiun Palmerah
​​​​​
Baca juga: Demo mahasiswa, peserta wanita dievakuasi akibat gas air mata
Baca juga: Demo mahasiswa, polisi kembali tembakan gas air mata dua kali

Menurut dia, kalau pericuh sudah bukan mahasiswa dan kejadian di luar jam demonstrasi atau malam hari, maka cara mengatasinya, yakni dengan cara disiplin.

"Kejadian malam ini kita sayangkan. Skhirnya ini sudah bukan tindakan dialog yang kita kehendaki," katanya.

Gabungan mahasiswa menggelar aksi demonstrasi sejak Selasa pagi. .ereka menyampaikan tuntutan soal penolakan RUU KUHP dan UU KPK dan RUU Pertanahan.

Ribuan mahasiswa berasal dari berbagai universitas di Jakarta. Selain itu, dari Aliansi Mahasiswa Banten, yakni Universitas Banten Jaya, Universitas Tirta, Bina Bangsa dan beberapa perguruan tinggi lainnya di Banten.

Pada Selasa sore bentrok mulai pecah dan berlanjut sampai malam hari. Kepolisian memukul mundur demonstran ke arah Gelora Bung Karno (GBK) dan Slipi.

Pewarta: Boyke Ledy Watra
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2019