Washington, (ANTARA News) - Penyelidikan terjangkitnya bakteri salmonella di Amerika Serikat menjalar ke wilayah perbatasan selatan meliputi barang-barang produksi yang diimpor dari Meksiko, kata laporan CNN di sini Kamis. Para pejabat kesehatan AS berusaha keras untuk menemukan sumber terjangkitnya penyakit tersebut yang diduga ada kaitannya dengan berbagai jenis tomat dari wilayah itu. Di AS telah tercatat sedikitnya terdapat 922 kasus salmonella yakni keracunan makanan di 40 negara bagian, dan distrik Kolumbia, sejak pertengahan April lalu, kata laporan CNN. Lembaga Pangan dan Obat (FDA) telah mengisyaratkan makin meningkatnya broker, pedagang perantara, dalam menangani produk-produk mereka, dan sejak Senin, para pengawas akan menghentikan pengapalan-pengapalan bumbu-bumbu untuk masakan Meksiko, kata CNN seraya menyebut bahwa ia mengutip dari sumber-sumber yang dekat dengan penyelidikan itu. Bahan-bahan pangan Meksiko seperti cilantro, lada jalapeno, lada serrano, bawang dan bawang bombai adalah di antara produk-produk yang akan diperiksa, katanya. Namun demikian, fokus perhatian akan dilanjutkan pada pemeriksaan tomat, tetapi para pejabat juga telah memperluas penyelidikan ke arah produk-produk yang biasa dimakan dengan campuran tomat. Seorang jurubicara FDA tak segera bisa didapat tanggapannya mengenai perkembangan ini. Tapi yang jelas, bakteri salmonella telah menjangkit sekitar dua tahun yang lalu, setelah jangkitan bakteri E. Coli yang dikaitkan dengan sayuran sejenis bayam yang telah menewaskan tiga orang di AS, dan membuat sakit lebih dari 200 orang. Pusat Pencegahan dan Pemeriksaan Penyakit (CDC) AS mengatakan, bakteri Salmonella Saintpaul, turunan yang terlibat dalam kasus terjangkitnya penyakit tersebut, adalah jarang terjadi. Biasanya, CDC hanya mengamati sekitar 400 kasus infeksi Saintpaul pada manusia setiap tahunnya. Menurut FDA, Salmonella bisa menyebabkan penyakit demam, diare, mual, muntah-muntah dan sakit perut, demikian Reuters. (*)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008