London, (ANTARA News) - Keluarga Williams lag-lagi unjuk kekuatan dan saling bersaing untuk mendapatkan piala turnamen tenis Wimbledon 2008. Persaingan tenis tingkat dunia antarsesama keluarga sedarah itu akan ditentukan akhir minggu ini ketika Venus dan Serena Williams melaju ke putaran final turnamen itu di All England Club, Kamis. Sang juara Venus lebih awal ke final setelah mengalahkan Elena Dementieva 6-1 7-6 sedangkan Serena menyusul setelah permainannya dua kali diganggu hujan saat mengalahkan Zheng Jie 6-2 7-6. Petenis dari Rusian Dementieva serta pemain Cina, Zheng, dengan permainan kuat bersaha mengalahkan partai penentuan mereka melawan keluarga Williams itu di Centre Court namun mereka kandas dalam pertandingan yang diwarnai kilat di udara itu. Unggulan kelima Dementieva mengawali permainannya sebagai pemain underdog kendati ia merupakan petenis berperingkat tertinggi yang tercantum dalam daftar undian pemain. Penyebabnya dapat diketahui dalam tempo cepat. Venus membuat petenis Rusia itu kocar-kacir di tengan lapangan ketika pertandingan set pertama baru dimulai. Pada set kedua, Dementieva lebih berusaha menekan lawannya namun ia tidak mampu membuahkan kemenangan, hanya terjadi tiebreak 7-3 pada akhir permainan ketika ia memukul bola menempel ke jala net. Pesan Venus Begitu Venus memenangi pertandingan dan keluar lapangan, petenis peringkat ketujuh itu memberi pesan kepada saudaranya. "Saya mati-matian berjuang untuk membela nama keluarga Williams, sampai akhirnya melaju ke putaran begitunya" kata Venus, yang mengincar gelar kelima di lapangan rumput itu. "Ini merupakan final saya yang ketujuh di sini dan saya akan bermain melawan Serena di final untuk ketiga kalinya," katanya. Serena kelihatannya berusaha menjalankan apa yang dipesankan saudarinya itu ketika ia turun melawan Zheng, petenis Cina pertama yang maju ke semifinal turnaman tenis grand slam. Ia menghunjamkan servis dengan keras dan bola dengan tajam berpindah dari satu pojok ke sudut lain lapangan, sehingga lawannya amat kerepotan. Zheng, pemain wildcard pertama yang maju ke putaran semifinal di Wimbledon, berusaha mengimbangi lawannya tetapi Serena dengan cepat dan seperti tidak memberi kesempatan kepada lawannya untuk menutup set pertama dengan kemenangan. Serena kelihatannya menyadari tidak dapat bermain-main dengan lawannya, Zheng, yang sudah menghentikan langkah empat pemain unggulan termasuk petenis nomor satu dunia Ana Ivanovic, kendati ia masih menempati peringkat ke-133 dunia. Zheng yang tingginya hanya 1,64 meter, sempat membuat Serena harus berlari di sekitar lapangan karena cepatnya pukulan drive serta backhand menggunakan dua tangan yang diluncurkan pemain dari Cina itu. Ia malah mematahkan servis Serena untuk memimpin 4-2 namun lawannya bangkit kembali dan meraih angka demi angka sampai akhirnya keddukan sempat terpaut tiebreak 7-5. Akhirnya penggila tenis di seluruh dunia, akan melihat siapa dari keluarga Williams itu, yang sudah memenangi enam gelar Wimbledon di antara mereka sejak peralihan abad ini, yang sama-sama melaju ke urtaran teratas, akan keluar sebagai juara dalam turnamen ini. Ayah absen Richard Williams Kamis bergegas ke Bandara untuk kembali ke AS karena tidak bersdia menyaksikan pertandingan "antar sesama anak"nya itu. Sejak empat besar dalam turnamen itu mulai memenangi pertandingan demi pertandingan kendati mereka masih dalam permainan perempat final, Venus dan Serena sudah difavoritkan maju ke final. Namun pertandingan antara Venus dan Serena ada yang menantikan tetapi ada juga yang menyatakan mengecewakan. Duo petenis Amerika itu akan bertemu di final turnamen tenis grand slam untuk ketujuh kalinya, kendati mereka bertemu di final Wimbledon terakhir kali lima tahun lalu--ketika Serena menang melawan saudarnya yang saat itu kurang prima fisiknya. Ketika ditanya apakah di dalam keluarga ada diskusi untuk menenteukan siapa yang akan keluar sebagai juara, Venus mengatakan, "Saya merasa diserang bila mendapat pertanyaan seperti ini. Tetapi saya jelaskan, saya petenis profesional dan saya berbuat profesional di dalam dan di luar lapangan." "Saya kontribusikan yang terbaik dalam olahraga dan saya juga punya rasa hormat yang dalam kepada keluarga. Jadi bila ada pertanyaan seperti itu saya merasa kurang dihormati, karena tidak mengetahui siapa saya...apa yang akan saya lakukan dan bagaimana familis saya." Venus akan berjuang untuk dirinya sendiri Sabtu mendatang, karena setelah kemenangan Serena pada AS Terbuka 2001, ia sudah kalah lima kali pada pertemuan final mereka. Serena memimpun pertemuan mereka 8-7. Rainer Schuettler memperagakan kekuatan dan daya tahan fifiksnya ketika maju ke semifinal putra setelah mengalahkan Arnaud Clement 6-3 5-7 7-6 6-7 8-6 dalam laga selama lima jam 12 menit, demikian Reuters. (*)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008