Surabaya, (ANTARA News) - Panglima TNI Jenderal TNI Djoko Santoso menegaskan hingga kini belum ada pembatalan pengadaan alat utama sistem senjata (Alutsista) dari luar negeri, meskipun TNI menginginkan kemandirian nasional. "Belum ada yang dibatalkan. Semua sesuai rencana dalam program 2004 hingga 2009", katanya seusai serah terima jabatan Kasal dari Laksamana TNI Sumardjono kepada Laksdya TNI Tedjo Edhi Purdijatno di Koarmatim, Surabaya, Jumat. Menurut jenderal berbintang empat itu, keinginan TNI untuk kemandirian nasional dalam pengadaan alutsista itu, juga sesuai dengan kebijakan pemerintah untuk memaksimalkan industri dalam negeri. "Karena itu, TNI akan mengupayakan pengadaan itu dari dalam negeri. Kalau yang dari luar negeri, kita akan mengikutsertakan ahli-ahli kita, sehingga ada `transfer` teknologi secara bertahap", kata mantan KSAD itu. Ia mengemukakan, sejumlah alutsista yang didatangkan dari luar negeri, antara lain helikopter MI-17 dari Rusia yang baru tiba di Juanda, Surabaya, kapal perang dari Belanda, serta suku cadang pesawat Hercules dan Sukhoi. "Sementara untuk dalam negeri berbentuk senjata-senjata ringan TNI AD, panser, pesawat ringan seperti CN 235", katanya. (*)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008