Ramallah, (ANTARA News) - Perdana Menteri Palestina Salam Fayyad menandatangani satu kesepakatan dengan Bank Dunia untuk mendanai tiga proyek di Jalur Gaza, namun mengatakan bahwa proyek-proyek belum akan dimulai sampai Israel mencabut blokadenya. Perjanjian senilai 29 juta dolar AS itu meliputi proyek pengelolaan kelistrikan di samping proyek air tawar dan air limbah di Tepi Barat dan Jalur Gaza. Separoh dari dana tersebut akan dikucurkan ke Jalur Gaza, yang direbut kendali keamanannya oleh kelompok Hamas dari kelompok Fatah pimpinan Presiden Palestina Mahmoud Abbas setahun lalu. Pada acara penandatanganan dengan Direktur Bank Dunia di Tepi Barat dan Jalur Gaza, David Craig, Fayyad mengatakan, pelaksanaan proyek ...memerlukan dicabutnya pengepungan yang dilakukan Israel terhadap Jalur Gaza, dan membuka kembali penyeberangan-penyeberangan perbatasannya. Fayyad mengatakan, sekitar 40 persen dari 7,7 juta dolar AS dari bantuan yang dijanjikan oleh para donor internasional kepada rakyat Palestina pada suatu konferensi di Paris tahun lalu, akan diperuntukkan proyek-proyek di Jalur Gaza. Negara Yahudi itu memperketat larangan-larangannya di terminal-terminal perbatasan Gaza setelah Hamas mengambil-alih kekuasaan, serta memutus pasokan minyak dan barang-barang keperluan lainnya. Israel juga berjanji akan meningkatkan arus barang secara bertahap berdasarkan kesepakatan gencatan senjata yang diprakarsai Mesir, yang mulai berlaku sejak 19 Juni lalu, demikian diwartakan IINA. (*)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008