Tokyo (ANTARA News) - Jepang telah mengerahkan puluhan ribu polisi di sekitar tempat untuk pertemuan puncak G8 pekan depan di pulau Hokkaido di Jepang utara, karena mengkhawatirkan serangan pada saat pertemuan itu. Tiga tahun lalu, orang Islam Inggris yang tidak puas melakukan serangkaian pemboman di angkutan umum London yang menewaskan 52 orang dan melukai banyak lagi orang ketika pertemuan puncak 2005 diadakan di ujung lain negara itu di Skotlandia. Jepang memilih hotel Windsor di tepi danau di Toyako sebagai tempat pertemuan puncak tahun ini sebagian karena sulit dan mahal untuk mencapai tempat itu, membuatnya sasaran yang kurang mungkin untuk diserang atau bahkan demonstrasi anti-G8. Tempat itu berada sekitar 800 Km dari Tokyo. Meskipun begitu, zona larangan-terbang akan diperluas di atas radius 46 Km di sekeliling hotel itu dari Minggu hingga Rabu pekan depan, yang memaksa puluhan penerbangan komuter setempat untuk mengambil jalan memutar, kata kementerian pengangkutan. Pesawat dan kapal militer akan mengawasi tempat itu. "Kapal perlindungan akan meronda di laut mencari kemungkinan serangan rudal atau apa saja yang dapat mendekat dari laut itu," kata pakar manajemen krisis Atsuyki Sassa. "Selanjutnya, pesawat peringatan-dini pasukan udara Jepang, yang disebut AWACS, akan terbang di area 24/7 itu," tambah Sassa, bekas direktur sekretariat keamaan nasional Jepang. "Tingkat keamanan itu belum pernah terjadi sebelumnya." Gambar televisi memperlihatkan polisi bersenjata telah melakukan latihan dekat hotel itu, di sebuah tempat yang indah yang telah menarik jumlah wisatawan yang meningkat dari sekeliling Asia. Pengunjung dapat menemui kehebohan pertemuan puncak itu beberapa tegukan dalam rencana perjalanan mereka, demikian Reuters.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008