Jayapura (ANTARA) - RSUD Wamena saat ini tidak dapat beroperasi akibat terjadinya pemadaman listrik setelah pendemo membakar kantor PLN, Senin (23/9) .
Sekretaris Dinas Kesehatan Papua dr.Silvanus Sumule, Selasa malam mengakui, saat ini aktivitas kesehatan tidak dapat dilakukan secara optimal karena ketiadaan aliran listrik.
“Aktivitas di RSUD Wamena lumpuh akibat ketiadaan aliran listrik,” aku Sumule seraya menambahnya, Selasa pagi Dinas Kesehatan Papua sudah mengirim satu unit mesin genset untuk membantu operasional rumah sakit tersebut.
Baca juga: Massa anarkis lumpuhkan lebih dari 15 fasilitas pemerintah di Wamena
Akibat ketiadaan aliran listrik menyebabkan penanganan terhadap korban demo anarkis tidak optimal sehingga mereka dievakuasi ke Jayapura.
Saat ini baru enam orang yang dievakuasi ke Jayapura dengan menggunakan pesawat milik Polri yaitu Syaiful mengalami trauma tajam dimata, Ny.Putrianti mengalami luka tembak di dada kiri, Nurkholis luka panah dada kiri tembus paru dan panah hingga kini masih tertancap, Markus patah tulang lengan kanan dan kiri, Krismus luka tembak paha kiri dengan patah lengan kiri dan Naman Hubi mengalami luka tembak paha kiri dan patah tulang paha kiri.
Baca juga: Papua Terkini - Tujuh orang diamankan pascademo anarkis di Wamena
Para korban saat ini sudah ditangani tim medis yang ada di RS Yowari dan RST Marthen Indey, kata dr.Silvanus Sumule.
Dr.Silvanus mengatakan, evakuasi terhadap para korban akan dilanjutkan Rabu (25/9) mengingat saat ini tercatat 44 orang yang akan dievakuasi akibat luka yang dideritanya.
Nantinya mereka akan dirawat dan ditangani di rumah sakit yang ada di Jayapura dan sekitarnya termasuk di Sentani, jelas dr.Sumule.
Baca juga: 10 korban demo anarkis di Wamena dievakuasi ke Jayapura
Baca juga: Papua terkini- Korban demo anarkis di Wamena bertambah jadi 22 orang
Baca juga: Papua Terkini - Ribuan masyarakat Jayawijaya mengungsi ke Mapolres
Pewarta: Evarukdijati
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019