Yogyakarta (ANTARA) - Kepala Kepolisian Daerah, Daerah Istimewa Yogyakarta Irjen Polisi Ahmad Dofiri menyatakan aksi demonstrasi atau unjuk rasa mahasiswa #GejayanMemanggil di Yogyakarta pada Senin (23/9) berjalan damai meski diikuti ribuan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di kota pelajar tersebut.
"Kita tunjukkan bahwa Jogja (Yogyakarta) itu kondusif, jadi apresiasi bagi adik-adik mahasiswa yang jumlahnya hampir delapan ribuan orang lebih turun ke jalan itu mereka caranya sangat bagus, sangat damai," kata Kapolda DIY usai acara peresmian RS UII di Kabupaten Bantul, Selasa.
Selain dilakukan dengan cara-cara yang damai, kata Kapolda, aksi unjuk rasa menolak revisi berbagai kebijakan pemerintah dengan DPR terkait revisi berbagai undang-undang itu tidak mengganggu arus lalu lintas di sekitar, karena aparat sudah melakukan pengamanan.
"Kemudian tidak menggangu lalulintas, karena kerja sama dengan kita mana yang perlu direkayasa, mereka walaupun jumlahnya banyak tapi pulangnya tertib," kata Kapolda.
Baca juga: Sejumlah rektor di Yogyakarta tidak mendukung aksi #GejayanMemanggil
Baca juga: Demo mahasiswa, polisi halau mereka hingga ke GBK
Baca juga: Demo mahasiswa, Stasiun Palmerah siagakan posko medis darurat
Bahkan, ketika Kapolda menanyakan kepada masyarakat dan pelaku usaha angkringan di sekitar lokasi demonstrasi itu mereka tidak merasa khawatir, hal itu dikarenakan aksi dilakukan dengan cara yang tertib, damai, tidak ada sama sekali ribut-ribut.
"Jadi semua berjalan lancar, dan ke depan memang harus begitu, mahasiswa itu harus kritis, tetapi cara-cara penyampaian tunjukkan orang yang terpelajar," katanya.
Terkait dengan aksi demonstrasi di Jakarta pada Selasa (24/9), Kapolda DIY mengimbau agar mahasiswa Yogyakarta tidak perlu ke Ibu Kota untuk melakukan aksi serupa, apalagi mereka sudah menyuarakan aspirasinya di Yogyakarta.
"Kemarin kan sudah menyampaikan aspirasinya, kalau kita imbau cukup kemarin, sudah banyak aspirasi yang disampaikan, jadi saya harapkan karena sudah melakukan kegiatan di Jogja (Yogyakarta), cukup suarakan aspirasi di sini saja," katanya.
Pewarta: Hery Sidik
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2019