Depok, (ANTARA News) - Sembilan tersangka terorisme Palembang tiba di Markas Komando (Mako) Brimob Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat. Mereka tiba di Mako Brimob, pada Kamis sekitar pukul 11.10 WIB. Kesembilan tersangka tersebut dikawal oleh petugas kepolisian dari Satuan Tugas (Satgas) Anti Teror Mabes Polri. Dua orang petugas terlihat mengawal menggunakan kaos polos hitam serta membawa senjata laras panjang. Para tersangka teroris tersebut bertopeng dengan menggunakan bus yang dikawal bagian depan dengan ketat oleh mobil bak terbuka Ford berwarna biru tua dengan nomor polisi B 9454 K. Bus lainnya membawa anggota Mabes Polri untuk melakukan pengawalan. Pada urutan paling belakang terdapat sebuah mobil boks Toyota berwarna hitam B 9510 HG. Pemindahan para tersangka teroris tersebut langsung digiring ke dalam ruangan penjagaan. Para teroris tersebut mereka dimasukkan ke sel paling belakang di bagian Provost Mako Brimob. Tidak ada satu pernyataanpun keluar dari mulut para petugas yang mengawal sembilan tersangka teroris tersebut. Para petugas berkelit tidak mengetahui apapun tentang tersangka tersebut. Kesembilan teroris diberangkatkan dari Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang, Kamis, sekitar pukul 08.25 WIB, sembilan orang bertopeng tampak memasuki pintu kargo menuju penuju pesawat polisi dengan nomor lambung P 2035 yang parkir di blok E/NP. Tepat pukul 09.00 WIB, pesawat tersebut melaju ke udara meninggalkan Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang. Sebelumnya selama dua hari, Selasa (1/7) dan Rabu (2/7) pasukan Densus 88 Mabes Polri bekerja sama dengan Gegana Brimobda Polda Sumsel melakukan penggerebekan dan menangkap dua orang yang diduga pelaku teror berinisial W dan seorang temannya. Aparat juga menemukan delapan bom siap diledakkan, dan 13 bom yang sedang dirakit serta 50 kilogram bubuk bahan peledak di rumah milik almarhum Rustam Alamsyah di Jalan Papera No.2110 RT 34 RW 12 Kelurahan 20 Ilir Kecamatan Ilir Timur I Palembang. Sementara itu, kondisi tempat tinggal tersangka teroris kini tampak berantakan setelah dua hari aparat menyisir bahan peledak rumah tersebut. Atap bagian depan rumah tersebut tampak berantakan dengan bagian depan rumah itu kini berserakan tetapi warga Palembang masih tampak antusias berlalu lalang melihat rumah itu dari dekat. (*)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008