Johor Bahru, (ANTARA News) - Negeri Johor, Malaysia yang terletak berdekatan dengan Singapura dan Indonesia, pada tahun 2008 menargetkan jumlah kunjungan wisatawan ke wilayah tersebut mencapai 28 juta orang, khusus untuk Indonesia diharapkan bisa menembus angka 900 ribu orang.
"Jumlah wisatawan dari Indonesia diupayakan naik 20 persen dari tahun lalu," kata Deputy General Manager Majlis Tindakan Pelancongan Negeri Johor, Moh Azlan Abdul Jalil pada acara Buyers Meet Seller Session For Fam Trips Media & travel Agents Delegates di Johor Bahru, Malaysia, Kamis.
Dijelaskannya, Indonesia merupakan sumber wisatawan terbesar kedua setelah Singapura. Pada tahun 2006, jumlahnya mencapai 638.720 orang dan tahun 2007 sebanyak 612.418 orang. Kemudian tahun 2008 ini ditargetkan mencapai 900 ribu orang.
Sedangkan, Singapura yang berada di urutan pertama, jumlahnya pada 2006 mencapai 18,444 juta orang, dan terus meningkat tahun 2007 mencapai 21,938 juta.
Diurutan ketiga dan keempat adalah China dan India dengan jumlah 308.675 jiwa dan 94.984 jiwa di tahun 2007.
Sementara itu, pada tahun 2010, Johor menargetkan peningkatan hingga 20 persen atau mencapai 30 juta orang yang akan berkunjung dan berwisata ke negeri ini.
Besarnya minat masyarakat Indonesia yang berkunjung ke Johor, menurut Azlan, ada dua alasan utama yaitu untuk berbelanja dan berobat. Meskipun demikian, untuk mengisi waktu liburan di sejumlah obyek wisata di Johor juga menjadi faktor pendorongnya.
Dijelaskannya, masyarakat Indonesia yang berbelanja di Johor akan mendapatkan barang-barang bermerek asli dengan harga bersaing dibandingkan pusat perbelanjaan dari negara tetangga, khususnya Singapura.
Begitu pula untuk berobat, lanjut dia, pada umumnya pada faktor harga yang ditawarkan rumah sakit di Johor ini lebih murah tapi dengan pelayanan yang maksimal termasuk dalam pelayanan akomodasi selama di Johor.
Customer Service Officer KPJ Healthcare Berhad berlokasi di Johor, Zarina Atan mengatakan bahwa dalam satu bulan sekitar 1000 orang Indonesia berobat ke KPJ Johor. (*)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008