Karakas, (ANTARA News)- Pemerintah Venezuela Rabu malam waktu setempat mengeluarkan satu pernyataan memuji pembebasan 15 sandera dari tangan gerilyawan kiri Kolombia dan mendesak pemberontak membebaskan semua sandera yang mereka tahan. Venezuela "ikut gembira menyambut pembebasan mantan kandidat presiden Ingrid Betancourt, 11 warga Kolombia dan tiga warga AS yang menderita selama tinggal di hutan dan kehidupan yang keras para sandera," kata pernyataan itu seperti dikutip dari AFP. "Pemerintah kami mengulangi permintaan kepada (Angkatan Bersenjata Revolusioner Kolombia) untuk membebaskan para sandera yang masih berada dalam kekuasaan mereka. Menurut stasiun televisi VTV yang milik pemerintah, Presiden Hugo Chavez menelpon Presiden Kolombia Alvaro Uribe untuk mengucapkan selamat kepada dia menyangkut pembebasan itu. Akan tetapi Chavez, tidak seperti halnya dengan para pemimpin Amerika Latin lainnya, tidak secara langsung mengatakan apapun tentang penyelamatan para sandera itu. Uribe yang berhaluan konservatif dan Chavez yang berhaluan kiri, yang bersimpati pada pemberontak FARC terlibat pertikaian seru di masa lalu. Pada Januari dan Februari FARC menyerahkan enam sandera kepada utusan-utusan Chavez, yang mengunjungi lokasi-lokasi rahasia di hutan Kolombia untuk menjemput mereka. Akan tetapi hubungan yang mudah terganggu itu memburuk ketika tentara Kolombia menyerang satu kamp FARC di hutan persis seberang perbatasan Ekuador awal Maret. Serangan itu menewaskan pemimpin nomor dua FARC Rafael Reyes dan tentara Kolombia menemukan disket komputer yang menurut mereka menyimpan informasi hubungan langsung pemberontak Marxis itu dengan Chavez. Venezuela dan Ekuador mengirim pasukan ke perbatasan Kolombia setelah serangan itu dan ketegangan tetap tinggi selama beberapa minggu. Betancourt, setibanya di Bogota setelah ia dibebaskan, memuji peran Chavez dan Presiden Ekuador Rafael Correa dalam mengusahakan pembebasan sandera. "Saya yakin penengahan yang dilakukan Chavez dan Rafael Correa sangat penting," katanya . "Saya yakin mereka sekutu-sekutu penting dalam proses ini, tetapi bagaimanapun juga mereka harus menghormati demokrasi Kolombia." Akan tetapi ia menekankan, "Rakyat Kolombia memilih Alvaro Uribe dan bukan FARC." (*)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008