Produk mobil Esemka tersebut dipilih berdasarkan hasil kajian karena dinilai memenuhi spesifikasi teknis yang dibutuhkan untuk keperluan di landasan TNI AU.

Boyolali (ANTARA) - Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara membeli 35 unit mobil Bima jenis Pikap 1.300 CC untuk kebutuhan kendaraan dinas dari perusahaan otomotif PT Solo Manufaktur Kreasi (Esemka) Desa Demangan Boyolali, Jawa Tengah.

"Kami membutuhkan kendaraan bak terbuka untuk kebutuhan operasional di skuadron di Indonesia," kata Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Yuyu Sutisna usai menyaksikan kerja sama pemesanan mobil Esemka Pikap Bima 1.300 CC di PT Esemka Boyolali, Selasa.

Menurut KSAU, produk mobil Esemka tersebut dipilih berdasarkan hasil kajian karena dinilai memenuhi spesifikasi teknis yang dibutuhkan untuk keperluan di landasan TNI AU. Mobil ini bisa untuk angkutan suku cadang atau pergerakan di landasan Satuan Skadron TNI AU.

Selain itu, kata KSAU memilih mobil Esemka karena sangat kompetitif atau memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Contohnya jika membeli kendaraan merek lain yang setara kualitasnya, harganya jauh lebih tinggi.

"Saya hitung jika membeli mobil Esemka bisa mendapatkan 35 unit, tetapi membeli kendaraan merek lain hanya dapat 25 unit," katanya.

Baca juga: KSAU "test drive" mobil Esemka di Boyolali

Kedua, lanjut dia, juga ada jaminan dari pemerintah soal suku cadang mobil Esemka, sehingga menjadi pertimbangannya. Ketiga turut menyuksekan program pemerintah.

"Kalau ada produksi dalam negeri, mengapa harus membeli barang luar negeri. Ketiga hal ini menjadi pertimbangan TNI AU untuk mengambil Esemka," kata KSAU.

TNI AU mengambil mobil Esemka Bima tipe Pikap 1.300 CC sebagai tahap pertama dengan harga Rp95 juta per unit. Mobil ini, akan diganti warna kuning sebagai syarat untuk operasional di landasan.

Pada pesanan tahap pertama mobil Esemka merupakan anggaran bantuan dari Induk Koperasi Angkatan Udara (Inkopau) yang akan dihibahkan ke TNI AU untuk membantu operasional di landasan.

"35 unit mobil Esemka akan memenuhi kebutuhan di 21 skuadron udara, tempur angkut, dan helikopter. Kemudian Skadron Pendidikan juga mengoperasikan pesawat terbang, Akademi AU, dan skuadron teknik ada tujuh tempat.

"Kami melihat di lapangan, dan jika sesuai dengan kebutuhannya kami akan memilih produk dalam negeri seperti Esemka," katanya.

Pada acara pemesanan mobil Esemka antara TNI AU dengan PT Esemka, diwakili oleh Ketua umum Induk Koperasi Angkatan Udara (Inkopau) Marsekal Muda TNI Nailul Human, sedangkan pihak PT Esemka diwakili Direksi Pemasaran PT Esemka Regina, dan disaksikan KSAU Marsekal TNI Yuyu Sutisna dan Komisaris PT Esemka Dery Wiharja.
Baca juga: Gubernur Jatim mengantre pesan mobil Esemka

Pewarta: Bambang Dwi Marwoto
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019