Hongkong(ANTARA News) - Rumah di Hongkong, tempat Bruce Lee menghabiskan tahun-tahun terakhirnya, tak jadi dijual, Selasa, karena pemiliknya merencanakan akan menjadikan bangunan itu sebagai museum bagi sang legenda kungfu. Semula rumah berlantai dua di kawasan elit Kowloon Tong tersebut akan dijual pemiliknya untuk menggalang dana bagi bantuan kemanusiaan di China. Kediaman seluas 530 meter persegi di Jalan Cumberland itu sudah ada yang menawar dengan harga 13 juta dolar AS, sebelum pengusaha Yu Panglin memutuskan untuk membatalkan rencananya. Rumah itu, yang sering digunakan sebagai "hotel asmara", kini boleh jadi akan berubah menjadi museum Lee, berkat kampanye yang gigih dari para penggemarnya. "Saya ingin mempertimbangkan pandangan masyarakat dan pihak lainnya. Saya mempertimbangkan untuk mendonasikan properti itu jika mayoritas penduduk mengusulkan kita sebaiknya melestarikannya," kata Yu, seperti dikutip DPA dari koran South China Morning Post, Kamis. "Uang bukan masalah penting bagi saya. Saya hanya ingin menyumbangkannya untuk amal," tambahnya. Perkembangan itu disambut hangat sebagai "berita fantastik" oleh para pengurus perkumpulan penggemar Bruce Lee di Hongkong, yang telah berkampanye selama bertahun-tahun agar rumah itu dijadikan gedung peringatan pada sang bintang di kota asalnya. Komisi Pariwisata pemerintah sudah berpikir untuk menjadikannya sebagai museum dan telah melakukan pengkajian atas beberapa bangunan serupa di luar negeri, seperti Beatles Story di Liverpool dan rumah besar Graceland milik Elvis Presley di Tennessee. Lee, yang telah membinrtangi sejumlah film seperti "Fists of Fury" dan "Enter the Dragon", tinggal bersama istrinya, Linda Lee_Cadwell, di rumah itu, hingga ajal menjemputnya pada 1973. (*)
Copyright © ANTARA 2008