Dalam pembicaraan, mereka membahas masalah yang masih ada yang berkaitan dengan pembentukan komite konstitusional dan mekanisme serta ukuran pekerjaannya dalam satu cara.
Itu akan menjadi penampilan perannya sejalan dengan berbagai langkah yang sebelumnya telah disepakati dan jauh dari campur-tangan asing.
Baca juga: Al-Moallem: Tindakan Trump tak pengaruhi status Dataran Tinggi Golan
Pertemuan tersebut positif dan konstruktif sebagai sudut pandang yang disepakati mengenai penegasan hanya orang Suriah memiliki hak untuk memimpin proses konstitusional, demikian laporan Kantor Berita Suriah, SANA --yang dipantau Antara di Jakarta, Selasa. Proses itu menggaris-bawahi perlunya orang Suriah yang mesti memutuskan masa depan mereka tanpa campur tangan atau tekanan asing sehingga akan menjamin kemajuan yang diharapkan dalam proses politik mengenai pemulihan keamanan dan kestabilan buat semua bidang di Republik Arab Suriah.
Kedua pihak juga menegaskan perlunya sepenuhnya dihormati keutuhan wilayah, kemandirian dan kedaulatan Suriah, serta penolaknya atas semua bentuk terorisme.
Baca juga: Suriah peringatkan Arab Saudi soal intervensi militer
Menteri Al-Moallem menegaskan kepatuhan Suriah pada proses politik, dan kembali menyampaikan kesediaannya untuk melanjutkan kerja sama dengan Utusan Khusus PBB untuk membuat tugasnya dalam memfasilitasi dialog Suriah-Suriah berhasil berkaitan dengan penyelesaian politik yang dipimpin dan dimiliki oleh orang Suriah. Proses itu sejalan dengan praktek hak sah dan hukumnya dalam terus memerangi terorisme sejalan dengan hukum internasional, Piagam PBB dan semua resolui Dewan Keamanan yang berkaitan dengan Suriah.
Pada gilirannya, Pedersen memberi penjelasan mengenai hasil pertemuannya selama masa lalu, dan memuji kemajuan yang dihasilkan dalam proses politik.
Ia menegaskan kesediaan untuk melancarkan upaya yang diperlukan untuk membantu memfasilitasi dialog Suriah-Suriah dan mencapai hasil yang diinginkan.
Baca juga: Perlucutan senjata Suriah langkah untuk hapuskan 'WMD' Israel
Sumber: SANA Agency
Penerjemah: Chaidar Abdullah
Editor: Mohamad Anthoni
Copyright © ANTARA 2019