Bandarlampung (ANTARA) - Bermain imbang dengan skor sama kuat 2-2 saat meladeni peringkat kedua Liga 1 Shopee Indonesia PS Tira-Persikabo di Stadion Sumpah Pemuda PKOR Wayhalim Bandarlampung, Senin malam, posisi Perseru-Badak Lampung naik satu tingkat dari posisi 13 menjadi 12 dengan nilai 22.
"Sangat baik menahan imbang 2-2 tim lawan yang berada di peringkat dua klasemen hingga akhir pertandingan," kata pelatih Perseru Badak Lampung Milan Petrovic saat jumpa pers dengan wartawan.
Ia pun mengapresiasi kesebelasannya yang sudah bermain maksimal di lapangan walaupun ada faktor kelelahan dan cedera pemain, khususnya bek murniyang telah ekstra kerja keras dalam menghalau serangan lawan.
"Kita tadi sudah bermain bagus karena ada faktor cedera dan kelelahan pemain maka dari itu untuk mempertahankan keunggulan kami memasukkan pemain belakang untuk menggantikan Fernandinho," kata dia.
Sementara itu salah satu pemain, Saifullah mengatakan permainan hari ini cukup baik karena masih mendapatkan poin dan bangga dengan timnya yang telah berjuang dalam pertandingan kali ini untuk melawan peringkat dua klasemen Liga 1 Shopee Indonesia.
"Kami bersyukur dapat poin walaupun sempat tertinggal kemudian unggul meskipun akhirnya dapat disamakan. Ada faktor kelelahan karena dalam tiga pertandingan kita bermain dengan tempo tinggi terus," katanya.
Pada pertandingan tersebut penyerang andalan PS Tira Persikabo Ciro Alves berhasil membawa kesebelasan tim tamu unggul sementara 1-0 pada menit 44, kemudian disamakan oleh Suahandi pada masa tenggang di menit 47.
Sebenarnya tuan rumah mampu unggul 2-1 pada menit ke 61 setelah Fernandinho mampu menceploskan kulit bundar ke gawang tim tamu, akan tetapi kemenangan di depan mata Perseru-Badak Lampung pupus setelah Wawan Febrianto menyamakan skor menjadi 2-2 di menit 85 dan skor tidak berubah hingga peluit panjang di bunyikan.
Baca juga: Petrovic minta pemain Badak Lampung main tanpa beban hadapi PS Tira
Baca juga: Rahmad Darmawan sebut Perseru Badak Lampung banyak perubahan
Pewarta: Dian Hadiyatna
Editor: Aris Budiman
Copyright © ANTARA 2019