Kendari (ANTARA) - Aksi penuntutan pencabutan Surat Keputusan Rektor Universitas Halu Oleo (UHO) Nomor:2404/UN29/SK/KU/2019 tentang tarif layanan Badan Layanan Umum (BLU) UHO, oleh Keluarga Besar Mahasiswa (KBM) UHO berlangsung ricuh pada Senin.

Awalnya massa mahasiswa melakukan orasi ilmiah dan pembakaran ban, kemudian memasuki dan menduduki gedung rektorat UHO.

Saat sedang menduduki gedung rektorat UHO, massa dipaksa keluar dari gedung tersebut.

Saat terjadi pemaksaan keluar oleh pihak keamana, massa terpancing emosi sehingga melakukan pelemparan ke dalam gedung rektorat menggunakan batu dan kayu.

Baca juga: Mahasiswa UHO Kendari duduki Gedung Rektorat

Baca juga: Mahasiswa UHO demo DPRD terkait mahalnya uang kuliah

KBM UHO melakukan aksi di depan gedung rektorat. Aksi ini sebagai bentuk penolakan terhadap SK Rektor Nomor 2404/UN29/SK/KU/2019 tentang tarif layanan Badan Layanan Umum (BLU) UHO. (ANTARA/Harianto)

Akibat aksi pelemparan tersebut, saat ini gedung rektorat UHO mengalami kerusakan. Kaca jendela dan pintu masuk yang terbuat dari kaca hancur akibat lemparan batu. Selain itu, sebuah mobil mini bus yang parkir di depan gedung tersebut menjadi sasaran pelemparan massa aksi.

Massa tidak puas dengan jawaban Rektor UHO, Prof. Dr. Muhammad Zamrun, karena hanya memberi pernyataan tentang pembatalan SK tersebut. Sementara massa aksi meminta pembatalan SK tersebut secara administrasi.

Massa aksi baru membubarkan diri dengan rasa kecewa pada pukul 18.00 Wita. Massa aksi berjanji akan kembali melakukan aksi unjuk rasa jika SK tersebut tidak dibatalkan secara administrasi.

Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019