Jakarta (ANTARA News) – Ratusan pengunjung Pesta Buku Jakarta 2008 yang digelar oleh IKAPI Jakarta di Istora Senayan Jakarta, kemarin, nampak heran ketika memasuki stand Istana Al-Quran, Penerbit Pena Pundi Aksara.
Pasalnya, ada satu produk yang membuat mereka bingung dan heran, yaitu Al-quran Wanita. ”Emang ada Al-qur’an laki-laki?" kata Nasihatun, ibu rumah tangga, dari Bekasi kepada salah seorang penjaga stand yang terlihat semangat menjelaskan apa itu Al-qur’an Wanita.
"Pertama dan satu-satunya di dunia," demikian tutur Ahmad Budiyanto, Direktur Produksi Penerbit Pena Pundi Aksara. Bahkan, menurutnya, kemasan dan modelnya yang sangat wanita membuat produk ini sempat menjadi idola pada Islamic Book Fair, bulan maret lalu.
Hal tersebut dibenarkan oleh Guntur Ramadhan, manager pemasaran Pena. "Al-quran ini banyak diminati kaum wanita, terutama ibu-ibu majalis taklim dan gadis-gadis remaja muslimah yang sedang giat belajar agama," kata Guntur.
Menurut Ahamd Budiyanto, Al-quran ini disebut Al-qur’an Wanita karena memang sengaja didesain dan disajikan khusus untuk wanita. "Ayat-ayat tentang wanita diberi warna khusus dan juga disertai dengan penjelasannya," jelasnya.
Sedangkan dari kemasan, Al-quran Wanita juga terlihat sangat feminim. Diterbitkan dengan berbagai macam corak warna kesukaan wanita dan formatnya sangat handly hingga bisa dibawa ke mana saja. "Pokoknya, wanita banget, deh!" ujar Nur Jannah, penjaga stand Istana Al-quran tersebut.
Selain menerbitkan Al-qur'an Wanita, Penerbit Pena juga menerbitkan beberapa buku penunjang bagi kaum wanita untuk memahami dan menghayati kandungan Al-qu'ran. Di antaranya dalah Tafsir Al-Quran Wanita dan juga kamus Al-qur'an.
"Ya, semua itu kami terbitkan sesuai dengan visi dan misi kami yang ingin menjadikan penerbit ini sebagai jembatan bagi umat untuk mendekat dengan Tuhannya," kata Budi.
Di stand Istana Al-quran yang terlihat megah di tengah-tengah sekian banyak stand buku ini, para pengunjung bisa mendapatkan berbagai macam Al-qur'an dengan beragam ukuran dan tawaran fiturnya. (*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008