Jakarta (ANTARA News) - Mantan Anggota Fraksi PAN DPR RI yang kini Wakil Gubernur Jawa Barat (Jabar) Yusuf Macan Effendy menjamin kelangsungan investasi di daerahnya karena berkembangnya investasi akan sangat penting untuk menyerap tenaga kerja sehingga pengangguran bisa berkurang."Saya siap pasang badan dan jadi jaminan hidup demi pelaksanaan investasi yang aman, mudah dan murah. Syaratnya, investor yang menanamkan modal harus mampu menyerap lapangan pekerjaan, memakai muatan lokal dan menjaga lingkungan hidup Jabar," kata Yusuf yang biasa disapa Dede Yusuf saat kunjungan kerja ke Kawasan Industri MM-2100 Cibitung, Kab Bekasi, Jawa Barat, Rabu.Dede Yusuf menyatakan kesiapan menjadi jaminan kelangsungan investasi dan nyaman untuk memberi kepastian bagi investor menanamkan modalnya demi kemajuan Jawa Barat. Dede menegaskan, jika tiga syarat yang diajukannya itu dipenuhi investor, pihaknya juga siap menampung keluhan para investor asing maupun lokal yang merasa dipersulit izinnya. "Bagi investor, baik lokal maupun asing yang merasa dipersulit dan di`pingpong` dalam mengurus perizinan dipersilahkan mengadu langsung ke saya," kata . Dia menyatakan, tidak ingin calon investor dipersulit. "Saya tidak ingin mendengar ada lagi investor yg hengkang dari Indonesia, khususnya Jabar, hanya karena merasa tidak aman dan nyaman berusaha. Atau takut aksi `sweeping` dan intimidasi kelompok tertentu," kata Dede yang sebelum menjadi Anggota DPR menggeluti dunia akting film layar lebar dan sinetron televisi. Dede mengunjungi Kawasan Industri MM-2100 atas undangan Himpunan Kawasan Industri Indonesia (HKII) pimpinan Hendra Lesmana. Ada 29 kawasan industri tersebar di tujuh kabupaten di Jabar yang menyerap 490 ribu karyawan. Industri sebanyak ini memberi kontribusi pajak ke negara mencapai Rp36 triliun/tahun. Namun, Dede kecewa karena dana bagi hasil pajak yang dikembalikan ke daerah tidak sebanding dengan yang dihasilkan daerah ini. Hal itu disebabkan kantor pusat industri yang beroperasi di Jabar justru berada di DKI Jakarta. "Makanya, pajak yang didapat daerah banyak yang masuk ke kas pusat," katanya.
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008