Jakarta (ANTARA News)- Perusahaan pembuat piranti lunak (software) Amerika Serikat, Adobe System Incorporated (Nasdaq), meluncurkan produk baru "Adobe Acrobat 9" untuk mendukung perusahaan atau individu melakukan komunikasi dan kolaborasi dengan waktu lebih cepat.
"Dengan menggunakan Adobe Acrobat 9, maka perusahaan maupun individu dapat berkomunikasi dan kolaborasi di tempat kerjanya dengan rekan-rekannya yang berada di luar kota," kata Busines Development Manager Knowledge Worker Busines Unit South East Asia, Michelle Mak, kepada pers di Jakarta, Rabu.
Menurut dia, Software ini memberikan keuntungan yang tinggi dalam menghemat waktu kerja dan pengeluaran dana operasional.
Namun berapa waktu yang dapat dihemat dan efisiensi dana operasional itu tidak dapat disebutkan yang penting kemampuan untuk menerobos dan mengkomunikasikan pesan melalui produk baru itu sangat besar, ucapnya.
Indonesia, lanjut dia merupakan pasar piranti lunak yang cukup besar karena jumlah penduduknya yang mencapai 240 juta jiwa, dibanding negara-negara Asia Tenggara seperti Singapura, Malaysia dan Jepang.
"Kami optimis produk baru tersebut akan dapat diserap masyarakat luas melihat kemampuan real-time memposisikan komunikasi lebih baik," katanya.
Produk baru Adobe Acrobat 9, menurut dia, akan ditawarkan terutama kepada pemerintah dan tempat pendidikan dengan tingkat harga yang lebih murah.
"Kami akan memberikan harga diskon kepada pemerintah dan departemen pendidikan karena memberikan manfaat yang besar terutama menekan biaya operasional, katanya.
Peluncuran Piranti Lunak Acrobat 9 untuk mendukung teknologi Adobe Flash yang telah diluncurkannya lebih dahulu, sehingga pengguna dapat menggabungkan Adobe Fash Player, File Video dan aplikasi yang sesuai dalam dokumennya.
Acrobat 9 juga mampu mempersatukan beragam konten ke dalam satu dokumen dengan konsep PDF Portofolio baru, sehingga dapat menggabungkan beragam tipe media. Adobe Acrobat 9 terdiri dari piranti lunak Acrobat 9 Standard, Acrobat 9 Pro dan Acrobate 9 Pro Extended baru.
(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008