Pontianak (ANTARA) - Prakirawan Cuaca BMKG Supadio Dina mengimbau masyarakat Kalimantan Barat untuk mewaspadai potensi hujan lebat yang disertai petir hingga beberapa hari ke depan.
"Berdasarkan data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Supadio, potensi hujan dengan intensitas ringan sampai lebat dan disertai petir masih terus terjadi hingga tanggal 25 September 2019. Kondisi ini dikarenakan sudah terdapat gumpalan awan yang berpotensi hujan," kata Dina di Sungai Raya, Senin.
Dina mengatakan pasca kemarau panjang yang diselimuti kabut asap pekat yang terjadi di wilayah Kalbar, saat ini hingga beberapa hari ke depan, hujan dengan intensitas ringan hingga lebat sudah mulai terjadi hampir merata di wilayah Kalbar pada Senin dini hari tadi sekitar pukul 01.00-02.30 wiba.
Kondisi ini juga setidaknya dapat mengurangi bencana kabut asap yang sudah terjadi kurang lebih 2 bulan terakhir ini.
"Untuk dua hari ke depan, potensi hujan dengan intensitas ringan hingga lebat masih terus terjadi dan merata di wilayah Kalbar. Selain itu hujan yang akan turun ini juga akan disertai petir dan berpotensi angin puting beliung," tuturnya.
Baca juga: Pemprov Kalbar gelar Shalat Istisqa agar hujan turun asap sirna
Baca juga: Curah hujan di Kalbar terpantau masih rendah
Dina menambahkan, dikarenakan sudah lama tidak turun hujan, akan berpotensi cuaca ekstrim seperti hujan lebat disertai guntur, angin kencang bahkan puting beliung sangat berpotensi terjadi untuk beberapa hari ke depan.
"Kami mengimbau masyarakat Kota Pontianak, Kabupaten Kubu Raya, Kapuas Hulu, Kota Singkawang, Kabupaten Sambas, Mempawah dan Kabupaten Bengkayang waspada pada hujan dengan intensitas lebat yang di sertai petir," katanya.
Dia mengatakan, jika kondisi ini terjadi maka masyarakat diminta untuk cepat berlindung di tempat yang lebih aman, karena berdasarkan pengalaman, hujan yang disertai guntur dan petir ini akan menimbulkan angin kencang bahkan sampai angin puting beliung.
"Potensi hujan sendiri diperkirakan terjadi pada siang hingga malam hari yang disertai dengan guntur dan petir dan merata di semua wilayah Kalimantan Barat termasuk kawasan pesisir Kalbar," katanya.
Dina menuturkan, meski hampir semua daerah di wilayah Kalimantan Barat diperkirakan mengalami hujan yang merata, namun berdasarkan pantauan sensor modis masih terdapat titik api di salah satu kawasan Kalbar.
"Hingga saat ini masih terdapat sejumlah titik api yang terpantau melalui sensor modis di beberapa wilayah di Kalbar salah satunya di Kabupaten Ketapang," katanya.
Untuk mengantisipasi semakin bertambahnya titik api di Kalimantan Barat, Dina mengimbau masyarakat untuk menghindari aktivitas pembakaran lahan dalam jumlah besar, sehingga pada saat potensi hujan mulai berkurang tidak kembali terjadinya kabut asap di wilayah Kalbar.
"Biasanya saat curah hujan berkurang, beberapa kawasannya terutama yang banyak memiliki lahan gambut rentan terjadi kebakaran hutan dan lahan. Maka kami mengimbau masyarakat untuk menghindari kegiatan membakar lahan dan sejenisnya," katanya.*
Baca juga: 50 ton garam disiapkan untuk modifikasi cuaca di Kalimantan Barat
Baca juga: Kalbar berpotensi hujan disertai petir dan angin kencang
Pewarta: Rendra Oxtora
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019