Secara keseluruhan situasi sudah relatif aman namun anggota masih terus berjaga-jaga, kata Letkol Chandra

Jayapura (ANTARA) - Warga sipil yang meninggal akibat aksi demo anarkis yang diduga berawal dari isu rasisme tercatat 17 orang, kata Komandan Kodim (Dandim) 1702/Wamena Letkol Inf Chandra Diyanto.

Menjawab pertanyaan kepada Antara, di Jayapura, Senin malam, Dandim mengakui, warga sipil yang meninggal itu akibat luka benda tajam dan warga yang menjadi korban kebakaran.

Selain 17 orang meninggal, tercatat 65 warga yang mengalami luka-luka dan saat ini dirawat di RSUD Wamena.

Baca juga: Polisi klaim situasi Kota Wamena berangsur kondusif

Ketika ditanya tentang situasi keamanan, Dandim Wamena mengaku relatif sudah kondusif namun anggota TNI-Polri masih berjaga-jaga di sejumlah kawasan.

“Secara keseluruhan situasi sudah relatif aman namun anggota masih terus berjaga-jaga,” kata Letkol Chandra yang dihubungi melalui telepon selularnya dari Jayapura.

Baca juga: Presiden minta masyarakat Papua hindari anarkisme

Baca juga: KSP minta hindari emosi redam unjuk rasa di Papua

Aksi demo yang diduga dipicu isu rasisme itu sempat melumpuhkan aktifitas masyarakat di Wamena. Bahkan pendemo dilaporkan melakukan pembakaran dan perusakan terhadap sejumlah fasilitas milik pemerintah dan swasta, termasuk kendaraan bermotor.

Pewarta: Evarukdijati
Editor: Edy Supriyadi
Copyright © ANTARA 2019