Ambon (ANTARA News) - Hujan lebat yang mengguyur Kota Ambon, Maluku, sejak Selasa dinihari hingga malam menyebabkan sebagian wilayah kota itu dilanda banjir serta longsor, dan tiga orang dilaporkan tewas dalam bencana itu.Ny. Yohanna Ottu warga Dusun Amahori, Desa Passo, Kecamatan Baguala, dan Leonardo Kuritelu (33) warga Kelurahan Benteng, Kecamatan Nusaniwe, tewas setelah tanah longsor menimpa rumahnya, wartawan ANTARA di Ambon melaporkan, Rabu.Yohanna sempat dilarikan ke rumah sakit Otto Kyuk Passo, kemudian dirujuk ke rumah sakit Lantamal IX Ambon di Desa Halong, namun nyawanya tidak tertolong. Sementara Leonardo tewas ketika ia berada di dapur rumahnya ketika longsor terjadi.Istri Leonardo, Ny. Ani Kuritelu berhasil menyelamatkan diri dengan berlari keluar rumah ketika ia mendengar suara gemuruh datangnya longsor. "Beta lari keluar rumah karena mendengar bunyi gemuruh di saat suami masih berada di dapur," kata Ani singkat. Selain Yohanna dan Leonardo, seorang anak bernama Melfriano(10) juga dilaporkan tewas akibat terseret arus air parit di kawasan Petumtel, Gunung Nona, Kecamatan Nusaniwe.Korban sempat dinyatakan hilang sekitar empat jam, sebelum ia ditemukan pukul 22.30 WIT berkat upaya warga dibantu aparat TNI maupun Polri. Hingga Rabu pagi Kota Ambon masih disiram hujan rintik-rintik dan cuaca masih mendung. Kawasan-kawasan yang terendam banjir di antaranya Perigi Lima, Soabali, Silale, dan Pohon Puleh, Kecamatan Nusaniwe. Empat daerah itu digenangi air dari meluapnya sungai Pohon Puleh dan Batu Gantung. Selain itu, kawasan pemukiman Kadewatan, Tanah Tinggi dan Batu Merah Dalam, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon, juga terendam air karena meluapnya sungai Waitomu dan Batu Merah. Sejumlah ruas jalan di ibukota provinsi Maluku juga terendam air di antaranya pusat pertokoan AY. Patty, kawasan Jl. Latuharhari, di mana terdapat Pusat Perbelanjaan Ambon Plaza, hingga ke Pelabuhan Yos Sudarso. Begitu pun ruas jalan di depan Masjid Alfatah dan Masjid Djami dan ruas jalan Pohon Puleh, juga terendam banjir setinggi 60 centimeter, arus lalulintas di ruas jalan arteri itu menjadi macet. Air juga meluap dan menggenangi ruas jalan di sekitar lapangan Merdeka Ambon, dan menggenangi halaman dan beberapa ruangan Kodim 1504 Pattimura. Pemukiman warga di Desa Passo Tengah, Kecamatan Baguala juga terendam banjir hingga setinggi pinggang orang dewasa, sehingga warga setempat mengungsi. Dua buah tiang listrik di Desa Hatiwe Besar juga dilaporkan roboh dan aliran listrik ke wilayah itu terputus. (*)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008