"Keberadaan posko hingga tingkat desa tersebut sebagai bentuk keseriusan kami dalam penanganan dan pencegahan karhutla di daerah ini," kata Kapolres Bangka Barat AKBP Muhammad Adenan di Mentok, Rabu.
Menurut dia, pembentukan posko berjenjang hingga tingkat desa tersebut dilakukan guna memudahkan deteksi dini jika sewaktu-waktu terjadi karhutla sekaligus mempercepat upaya penanganannya.
Baca juga: Sudah 9 perusahaan jadi tersangka karhutla
Baca juga: Mahasiswa Kalteng minta polisi usut tuntas perkara karhutla
Baca juga: Polres Bangka Barat gelar sayembara tangkap pembakar lahan dan hutan
Menurut dia, karhutla di daerah itu tidak hanya terjadi di Mentok, namun menyebar di seluruh kecamatan dengan jumlah kasus lebih dari 40 kejadian pada Agustus dan September 2019.
"Paling banyak terjadi di Mentok, kemudian Kecamatan Simpangteritip, Parittiga dan Jebus," ujarnya.
Dengan adanya posko tersebut, selain upaya penanggulangan, diharapkan juga akan memudahkan sosialisasi pencegahan yang dilakukan personel Bhabinkamtibmas dan aparat pemerintah desa serta kelompok masyarakat.
"Imbauan kepada warga terus ditingkatkan sebagai upaya pencegahan," katanya.
Menurut dia, kebakaran hutan yang terjadi di daerah itu sebagian besar karena kebiasaan masyarakat membuka lahan dengan cara membakar.
Selain itu, rendahnya kesadaran warga dalam membuang puntung rokok dan membakar sampah sembarangan.
Pewarta: Donatus Dasapurna Putranta
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2019