Jayapura (ANTARA) - PT PLN Unit Wilayah Papua dan Papua Barat (UWP2B) mengatakan pendistribusian listrik akan diprioritaskan pada tempat-tempat pengungsian di Wamena, Kabupaten Jayawijaya pascaunjuk rasa berbuntut anarkis pada wilayah setempat.
Juru Bicara PT PLN UWP2PB Septian Pudjianto kepada Antara di Jayapura, Senin, mengatakan kini hanya Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Sinagma yang dapat beroperasi sehingga daya yang dihasilkan sebesar dua sampai tiga Mega Watt (MW) akan didistribusikan ke tempat-tempat penampungan maupun penjagaan.
"Secara keseluruhan masih ada daerah yang akan padam mengingat Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) Walesi berkapasitas 2,5 MW tidak dapat beroperasi karena petugasnya mengungsi ke daerah yang dianggap lebih aman," katanya.
Menurut Septian, pihaknya hingga kini juga masih melakukan pendataan, daerah mana saja yang akan mengalami pemadaman mengingat hanya satu pembangkit listrik yang beroperasi.
Baca juga: Papua Terkini- PLN Papua rugi hingga Rp1,9 miliar pascaunjuk rasa
"Kami juga belum dapat melakukan pembenahan jaringan karena situasi yang dinilai belum kondusif," ujarnya.
Dia menjelaskan jika situasi dan kondisi sudah mulai kondusif maka petugas akan mulai melakukan pengecekan hingga pembenahan.
"Kami juga akan mengecek alat apa saja yang terdampak rusuh atau ikut terbakar, yang pasti ada jaringan-jaringan yang terbakar," katanya.
Dia menambahkan biasanya PLN memiliki persediaan peralatan dan lain sebagainya di gudang, jika stoknya tidak ada maka harus menunggu didatangkan dari Jayapura, demikian pula dengan bahan bakar untuk pembangkit, semuanya masih menunggu koordinasi lebih lanjut karena petugas di Wamena belum dapat dikontak.
Baca juga: Teluk Duairi Wondama ingin penerangan jadi kado kemedekaan
Baca juga: Manokwari alami krisis listrik
Pewarta: Hendrina Dian Kandipi
Editor: Masnun
Copyright © ANTARA 2019