Jakarta (ANTARA) - Partai NasDem menyebutkan empat syarat bagi kandidat yang diusung oleh untuk partai besutan Surya Paloh itu agar bisa memenangi pertarungan dalam Pilkada 2020.
"Untuk bisa menang, NasDem berlakukan syarat bagi seluruh calon, yakni popularitas, disukai oleh publik, elektabilitas, dan punya logistik yang cukup atau bahasa yang bermartabat memiliki kemandirian dan dapat memobilisasi dukungan politik," kata Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai NasDem Effendy Choirie saat konferensi pers di Kantor DPP Partai NasDem, Jakarta, Senin.
Menurut dia, empat syarat itu paling mendasar yang harus menyatu.
Baca juga: NasDem buka pendaftaran Calon Kepala Daerah 2020
"Meskipun dia profesor, doktor, maupun ilmunya tinggi tetapi tidak ada logistik, berat. Sebaliknya, kalau punya logistik dan popular tetapi tidak disukai masyarakat, ya, susah. Jadi, empat-empatnya harus integrated. Itu persyaratan menang," papar Gus Choi sapaan Effendi Choirie.
NasDem tetap berpegang teguh pada politik tanpa mahar. Hal itu bukan menjadi sebuah retorika, melainkan benar-benar direalisasikan dan menjadi kekuatan.
Menurut dia, politik tanpa mahar dilakukan sebagai upaya untuk menghindari terjadinya praktik korupsi ketika kandidat yang diusung terpilih sebagai kepala daerah.
"NasDem sadar, setiap gubernur, bupati/wali kota ketika terpilih yang pertama dilakukan adalah mengembalikan modal. Modal yang dikeluarkan untuk membayar kursi ke partai. NasDem bebas dari semua itu. Kami ingin mengusung calon yang bersih," tuturnya.
Sekretaris Bappilu NasDem Willy Aditya mengatakan bahwa pihaknya tetap mengedepankan politik tanpa mahar pada pendaftaran kandidat calon kepala daerah dalam Pilkada 2020.
Baca juga: Partai NasDem ingin untuk sapu bersih Pilkada 2020
"Barang siapa ada yang melakukan pungutan, NasDem akan tegas lakukan pemecatan," tandas Willy.
Dikatakan, dalam pilkada mendatang, kata dia, ada sejumlah daerah yang tidak dibuka pendaftaran calon kepala daerah. Alasannya, NasDem memiliki petahana yang dinilai memiliki kinerja baik.
"Ada sekitar 20 daerah yang kami tidak buka pendaftaran karena ada kader yang bagus. Ini sebagai bentuk penghargaan atas kerja baik mereka, seperti Gorontalo, Lampung di Pesisir Barat, dan Batam," ujarnya.
Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2019