Kabul (ANTARA News) - Juni menjadi bulan paling mematikan bagi tentara asing di Afganistan sejak kejatuhan Taliban pada 2001 dan yang kedua berturut-turut, dengan korban melebihi dari yang jatuh di Irak, kata angka resmi pada Selasa.Empatpuluh sembilan tentara dari Pasukan Bantuan Keamanan Asing (ISAF) pimpinan persekutuan pertahanan Atlantik utara NATO dan gabungan pimpinan Amerika Serikat tewas akibat pertempuran, serangan atau kecelakaan pada Juni, kata hitungan kantor berita Prancis AFP berdasarkan atas pernyataan tentara.Juni mencatat lebih dari 40 persen dari 122 kematian tentara asing di Afganistan dalam 2008, kata laman mandiri icasualties.org. Kebanyakan dari mereka tewas akibat bom jalanan, yang menghantam iringan atau ronda mereka. Jurubicara ISAF Jenderal Carlos Branco menyatakan angka itu seharusnya dilihat dalam kaitan peningkatan jumlah tentara asing untuk memerangi pejuang Taliban, yang bangkit kembali. "ISAF kini memiliki lebih banyak tentara daripada sebelumnya dan sekarang pergi ke tempat yang belum pernah didatanginya," kata Branco kepada AFP. Dengan perbedaan mencolok, 31 tentara --termasuk 29 dari Amerika Serikat-- tewas di Irak pada Juni, meskipun kenyataan menunjukkan terdapat lebih dari dua kali lipat jumlah tentara di sana daripada di Afganistan, kata angka "icasualties". Korban asing di Afganistan juga melampaui yang di Irak pada Mei. Kematian tentara asing di Afganistan mencapai 23 orang pada Mei, 19 di antara mereka akibat ditembak, sedangkan di Irak, jumlah tentara gabungan tewas turun menjadi 21 orang pada bulan itu, 17 di antara mereka akibat pertempuran. Seorang tentara Inggris tergabung dalam pasukan NATO di Afganistan tewas akibat ledakan ranjau di propinsi bergolak Helmand, Afganistan selatan, kata kementerian pertahanan di London dan sekutu pada Minggu. Tentara tersebut, dari Batalion Kelima Skotlandia Resimen Kerajaan, tewas sesaat sesudah melintas di dekat bandar udara di Lashkar Gah di ibukota propinsi itu, kata kementerian pertahanan. Kementerian pertahanan menyatakan tentara tersebut adalah bagian dari satuan pos pemeriksa keamanan, yang bertugas menyelidiki laporan tentang serangan granat berpeluncur roket terhadap pesawat sipil di bandar udara itu. Seorang prajurit sekutu pimpinan Amerika Serikat tewas dan tujuh orang cedera, termasuk dua prajurit Afganistan, akibat pertempuran di Afganistan barat, kata pasukan itu pada ahir pekan lalu. Pertempuran di daerah Gulistan di propinsi Farah pada tengah pekan lalu terjadi ketika pasukan Afganistan serta sekutu itu melakukan ronda pengawasan bersama, kata pernyataan sekutu tersebut. Taliban, yang memerintah Afganistan sejak 1996, mengobarkan perlawanan sejak digulingkan dari kekuasaan di negara itu oleh serbuan pimpinan Amerika Serikat pada 2001, karena menolak menyerahkan pemimpin Alqaida Osama bin Ladin, yang dituduh bertanggungjawab atas serangan di wilayah negara adidaya tersebut, yang menewaskan sekitar 3.000 orang pada 11 September 2001.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008