Sulut memang masuk daerah jalur gempa sehingga bangunan bendungan pastilah didesain tahan gempa.
Minahasa Utara (ANTARA) - Bendungan Kuwil-Kawangkoan di Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara, seharga lebih dari Rp1,3 triliun didesain tahan gempa.
"Sulut memang masuk daerah jalur gempa sehingga bangunan bendungan pastilah didesain tahan gempa," kata Site Engineering Manager Bendungan Kuwil-Kawangkoan PT Nindya Karya, M Iqbal di Manado, Senin.
Dia mencontohkan guncangan gempa di Palu, Provinsi Sulawesi Tengah, sebesar 7,4 pada Skala Richter yang memicu tsunami di pesisir Kota Palu dan sekitarnya pada September 2018, yang terasa hingga wilayah Sulawesi Utara, termasuk Kabupaten Minahasa Utara di mana lokasi bendungan dibangun.
"Ketika terjadi gempa kami pada tahapan pengerjaan terowongan bagian dalam, getarannya sangat terasa. Tapi bersyukur tidak merusak konstruksi terowongan," ujarnya.
Keamanan bendungan, lanjut dia, tetap menjadi prioritas utama pembangunan, apalagi di bagian hilirnya terdapat Kota Manado yang menjadi ibu kota provinsi dan destinasi wisata.
"Pengerjaannya pasti sesuai dengan spesifikasi, sesuai dengan perencanaan dan hitung-hitungan," ujarnya.
Baca juga: Kementerian PUPR bakal lelang 9 bendungan baru tahun ini
Selain mengendalikan banjir, bendungan ini juga dirancang untuk menyediakan air baku bagi masyarakat di Kota Manado, Kabupaten Minahasa Utara, serta Kota Bitung (Kawasan Ekonomi Khusus) sebesar 4,5 meter kubik per detik.
Selain itu, mampu menyediakan pasokan listrik karena akan dibangun pembangkit mikrohidro 2 x 0,7 megawatt serta menjadi salah satu destinasi pariwisata alternatif di Sulawesi Utara.
Pembangunan bendungan Kuwil Kawangkoan oleh PT Nindya Karya adalah pertama di Sulawesi Utara dan ketiga di Sulawesi setelah bendungan Karalloe Satu dan Karalloe Dua di Jeneponto, Provinsi Sulawesi Selatan.
Baca juga: Pembangunan Bendungan Napun Gete di Sikka capai 65 persen
Pewarta: Karel Alexander Polakitan
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019