Palembang (ANTARA) - Pihak Sekolah Dasar Kartika II-2 Palembang, Sumatera Selatan dan sekolah lainnya mengambil kebijakan meliburkan muridnya untuk menghindari kabut asap kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang semakin pekat pada pagi hari.
Para murid SD Kartika di Palembang, Senin, yang sudah masuk ke ruangan kelas diminta guru untuk pulang ke rumah dan libur sekolah untuk sementara waktu hingga Rabu (25/9).
Baca juga: Asap mulai menyelimuti Kepulauan Nias Bagian Timur
Salah seorang guru SD Kartika II, Sumartini mengatakan sesuai surat edaran Kepala Dinas Pendidikan Palembang Ahmad Zulinto dan instruksi pimpanan murid diliburkan sementara untuk beberapa hari setelah sebelumnya dilakukan kebijakan perubahan jadwal masuk dan jam belajar menghadapi kabut asap Karhutla yang semakin parah dengan kondisi kualitas udara mencapai level bahaya.
Sebelumnya jam masuk sekolah sedikit lebih siang menyesuaikan dengan jam masuk baru dari pukul 07.00 menjadi pukul 08.00 WIB.
Baca juga: Rumah oksigen Dinas Kesehatan Pontianak sudah menerima 35 pasien
Memundurkan waktu masuk kelas satu jam dilakukan untuk menghindari kabut asap kebakaran hutan dan lahan yang pekat pada pagi hari, namun kini diambil kebijakan meliburkan siswa karena asap karhutla mencemari udara hingga level bahaya.
Sementara waktu libur sekolah diumumkan untuk dua hari ke depan sambil melihat perkembangan kondisi kabut asap dan kualitas udara yang terpapar asap dari Karhutla yang terjadi di sejumlah kabupaten sekitar.
Baca juga: Gubernur Riau tetapkan darurat pencemaran udara akibat karhutla
Jika kondisi asap masih tebal akan dilanjutkan kebikakan libur sekolah, begitu pula sebaliknya jika kualitas udara membaik dikembalikan pada jadwal semula.
"Mudah-mudahan bencana asap dampak kebakaran hutan dan lahan pada musim kemarau 2019 ini bisa segera diatasi satgas gabungan penanggulangan Karhutla Sumsel, sehingga anak-anak bisa kembali belajar dan masuk sekolah seperti biasanya," ujar guru.
Sementara Kepala Dinas Pendidikan Kota Palembang Ahmad Zulinto menyebarkan edaran untuk meliburkan siswa Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) selama tiga hari terhitung 23-25 Septemner 2019.
“Kami menyebarkan edaran melalui pesan singkat telepon seluler kepada kepala SD dan SMP untuk meliburkan siswa, dengan harapan anak-anak dapat menjaga kesehatan dan tidak melakukan banyak kegiatan di luar rumah/ruangan.
Waktu libur tentatif tersebut diharapkan dapat digunakan siswa dengan baik melakukan kegiatan belajar di rumah selama beberapa hari ke depan sambil melihat perkembangan ancaman bahaya kabut asap Karhutla, kata Kadisdik.
Pewarta: Yudi Abdullah
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2019