Batam (ANTARA News) - Sebagian besar Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang bermasalah, datang ke Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Johor Bahru dalam kondisi stres, sebut staf konsuler KJRI Luky Angga.
Mereka mengalami gangguan kejiwaan karena tidak siap menghadapi perlakukan majikannya di Malaysia, seperti penyiksaan fisik maupun tekanan mental akibat perlakukan dan perkataan kasar majikan, kata staf KJRI Johor Bahru Luky Angga.
"Yang stres luar biasa banyak, trauma dengan majikan," katanya usai mengantar 15 TKI bermasalah di Batam, Selasa.
Sebelum dipulangkan ke Indonesia, kata Luky, para TKI itu dibantu untuk memulihkan kondisi kejiwaannya di tempat penampungan yang disediakan KJRI.
"Kita tidak akan memulangkan ke Batam sebelum kondisinya stabil," kata dia.
KJRI Johor bekerjasama dengan Rumah Sakit Permai di Johor memulihkan kondisi kejiwaan para TKI itu.
Para TKI bermasalah umumnya datang ke KJRI diantar aparat kepolisian, staf rumah sakit atau datang sendiri.
Dua dari 15 TKI yang diantar KJRI Johor Bahru, Selasa, datang ke penampungan KJRI dalam keadaan stres berat.
"Sulastri dan Rahmah. Mereka fobia kepada majikan," katanya.
Sebelumnya, pertengahan Juni, KJRI memulangkan belasan TKI, empat di antaranya stres.
Dua dari empat TKI yang mengalami stres itu oleh Pemerintah Kota Batam dibawa ke Rumah Sakit Jiwa di Pekanbaru untuk pemulihan.
(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008