Semarang (ANTARA News) - Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ali Mufiz, mengisyaratkan penolakannya dicalonkan sebagai Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jateng pada Konferensi Wilayah (Konferwil) NU di Brebes, 11-13 Juli 2008. "Terima kasih. Akan tetapi, pilih dan beri kesempatan kepada mereka yang lebih muda untuk membesarkan NU," katanya ketika ditemui di DPRD Jateng, di Semarang, Selasa. Menjelang konferwil, sejumlah nama mencuat dicalonkan menjadi Ketua PWNU Jateng, antara lain Ali Mufiz, Prof. Abdul Djamil (Rektor IAIN Walisongo), H. Achmad (mantan Ketua PWNU Jateng), dan Dr. Abu Hapsin yang sempat menjadi pejabat sementara selama Ketua PWNU Jateng, Muhammad Adnan cuti menjadi cawagub. Masa tugas Ali Mufiz sebagai Gubernur Jateng pada Agustus 2008 sudah berakhir, sehingga oleh sejumlah kalangan ia diminta kembali aktif di NU dengan menjadi pengurus di ormas ini. Ali sebelumnya pernah menjadi pengurus di PWNU dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jateng, selain dosen di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro (Fisip Undip) Semarang. Menurut dia, yang memimpin NU Jateng ke depan adalah haruslah orang yang punya waktu, energi, sekaligus memiliki pondok pesantren. Kalau mereka memiliki ketiga hal tersebut, katanya, maka mereka bisa memelihara dan membesarkan NU Jateng. Ketika ditanyakan pers mengenai siapa calon yang memenuhi syarat itu, Ali Mufiz belum mau menyebutkannya dan hanya mengatakan, sebelum menentukan siapa orangnya harus disepakati kriteria calon yang akan memimpin NU Jateng. Kalangan NU mengingingkan ormas Islam terbesar di Jateng ini di masa mendatang bisa menjaga jarak yang tegas dengan semua kekuatan parpol, agar pengurus dan organisasi ini tidak terjebak dalam politik praktis. Ketua PWNU Jateng Muhammad Adnan pada Pemilihan Gubernur Jateng 2008 menjadi cawagub bersama cagub Bambang Sadono dari Partai Golkar. Pencalonan Adnan ini kemudian disusul dengan instruksi Pjs. PWNU Jateng, Abu Hapsin, agar PCNU mendukung duet Bambang Sadono-Muhammad Adnan, yang menulai protes dari kalangan internal PWNU. Namun, protes tersebut mereda sendiri bersamaan dengan kekalahan yang dialami duet Bambang-Adnan dalam Pilgub Jateng pada 22 Juni 2008. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008