Pekalongan (ANTARA News) - Krisis listrik yang terjadi belakangan ini mengancam kelangsungan industri tekstil di Pekalongan, Jawa Tengah, yang kegiatannya terganggu akibat pemberlakuan pemadaman bergilir oleh PT PLN.
Pemadaman listrik yang masih berlangsung menyebabkan pengusaha tekstil terus merugi sehigga apabila tidak bisa diatasi kemungkinan banyak karyawannya bisa dirumahkan, kata Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Pekalongan, Anies Sungkar, di Pekalongan, Selasa.
"Pemadaman listrik bergilir ini memang mengakibatkan banyak perusahaan merugi sehingga jika kondisi itu terus berlanjut, dipastikan usaha pertekstilan akan hancur," katanya.
API, kata Anies, meminta PLN segera mengatasi kondisi ini.
"Kami berkomitmen mendukung PLN mengatasi krisis listrik dengan cara mengurangi pasokan listrik ke perusahaan, tetapi tidak melakukan pemadaman secara total," katanya.
PLN, katanya, juga harus melakukan pembenahan internal dengan menambah pembangkit maupun melakukan efisiensi.
Pemadaman listrik bergilir yang terjadi belakangan ini membuat beban industri tekstil bertambah berat setelah adanya kenaikan harga BBM dan masuknya produk tekstil asal China di pasaran.
Humas PT PLN APJ Pekalongan, Azairin Asral, mengatakan, PLN tengah mengusahakan agar pasokan listrik normal dan tidak ada pemadaman, sehingga perusahaan bisa berproduksi maksimal.
(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008