Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyeru dan mengajak seluruh pihak di Indonesia agar bersama-sama menjaga keamanan dan kestabilan negara, demi lancarnya roda pemerintahan dan perekonomian. Hal tersebut dikemukakan oleh Presiden Yudhoyono saat menjadi Inspektur Upacara peringatan Hari Ulang Tahun Polri Ke-62 di Lapangan Silang Monas, Jakarta, Selasa. "Saya menyeru dan mengajak seluruh pihak di Indonesia untuk bersama-sama menjaga apa yang sudah susah payah kita raih, yaitu kondisi (negara) yang aman dan stabil," kata Presiden Yudhoyono. Menurut Kepala Negara, dengan kondisi keamanan dan ketertiban masyarakat yang stabil, maka roda pemerintahan dan perekonomian dapat terus berlanjut. Presiden berharap agar setiap anggota masyarakat dapat menggunakan haknya secara baik dan bertanggung jawab, tanpa melanggar hak-hak orang lain serta tunduk pada pranata hukum dan sosial untuk menghindari benturan. "Saya harap Polri dapat terus menjaga dan mencegah terjadinya benturan fisik di masyarakat dan unjuk rasa yang anarkhis," katanya, seraya menyebutkan bahwa kondisi keamanan dan ketertiban telah makin membaik sejak pasca krisis.Jangan mundur Kepala Negara mengingatkan semua pihak untuk turut mendukung upaya itu agar jangan sampai Indonesia mundur kembali kepada kondisi 10 tahun lalu, demi tercapainya tiga agenda nasional, yakni melanjutkan reformasi, membangun kembali perekonomian dan mewujudkan demokrasi. Disebutkannya, tidak ada satu pun negara yang dapat maju, jika kondisi labil dan banyak benturan dalam masyarakat, sebagaimana masa-masa yang dialami Indonesia diawal krisis ekonomi 1997-1998. Terkait persiapan menghadapi masa kampanye dan persiapan Pemilu 2009, Presiden juga mengingatkan agar Polri bersiap mengamankan dan menjaga ketertiban rangkaian pemilu serta tetap bersikap proporsional dan netral.Bebas provokasi Presiden mengatakan masyarakat perlu dibebaskan dari aksi provokasi dan propaganda politik yang tidak sehat. Kepala Negara juga mengingatkan agar setiap pihak dapat bersikap sesuai etis dan tidak menghalalkan segala cara. "Mari kita pelihara bangsa, jangan kita benturkan antar masyarakat untuk kepentingan politis," katanya. Upacara peringatan HUT Polri ke-62 yang bertepatan dengan 100 tahun Kebangkitan Nasional dan 10 Tahun Reformasi itu diawali dengan kegiatan Presiden Yudhoyono memeriksa gelar pasukan dengan diiringi oleh lagu "Maju Tak Gentar". Dalam upacara yang juga dihadiri oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla itu digelar simulasi penanganan unjuk rasa anarkis, parade Patroli Keamanan Sekolah (PKS) dan acara hiburan oleh sejumlah polisi wanita yang menyanyikan lagu "Save Our Planet" karya Presiden Yudhoyono. Pada acara yang bertema "Dengan Semangat Kebangkitan Nasional Kita Lanjutkan Pembangunan Polri Yang Profesional Dan Dipercaya Masyarakat" itu Presiden Yudhoyono juga menganugerahkan tanda kehormatan Bintang Bhayangkara Narayra 2008 sebagai tanda pengabdiannya kepada tiga anggota polri selama paling sedikit 24 tahun tanpa cacat. (*)
Copyright © ANTARA 2008