Baghdad (ANTARA News) - Lima hakim pengadilan banding Irak selamat dalam usaha pembunuhan Senin ketika bom-bom meledak di luar rumah mereka di Baghdad timur, dalam serangan yang tampaknya bertujuan mengintimidasi pengadilan, kata polisi dan seorang pejabat pengadilan yang dikutip Reuters. Lima bom di lokasi-lokasi berbeda meledak namun gagal membunuh atau melukai sasaran. Istri Ali al-Alaq, salah seorang hakim itu, cedera. Alaq dan sasaran-sasaran lain, Sulaiman Abdullah, Ghanim Janab, Alaa al-Timimi dan Hassan Fouad, adalah para hakim di salah satu dari dua pengadilan banding di Baghdad. Serangan-serangan itu terjadi hanya beberapa hari setelah orang-orang bersenjata menembak mati hakim ketua pengadilan Kamel al-Shewaili ketika ia mengendarai mobilnya pulang ke rumahnya di Baghdad timur. Abdul Satar Birqadr, seorang jurubicara Dewan Pengadilan Tinggi Irak, mengatakan, pemboman itu pasti telah direncanakan. "Serangan-serangan ini terencana. Semuanya terjadi pada hari yang sama, di jalan yang sama dan di daerah Baghdad yang sama," katanya. Tidak jelas siapa yang melakukan serangan-serangan ini. Hakim dan pekerja profesional lain menjadi sasaran serangan militan. Hakim menjadi sasaran terutama karena mereka melakukan pekerjaan baik dan bersikap netral, kata Birqadr. "Serangan-sraengan ini hanya meningkatkan tekad kami untuk tatap berpegang pada prinsip-prinsip yang telah kita sepakati," katanya. Birqadr mengatakan, Dewan Pengadilan Tinggi mendesak pemerintah melakukan pengamanan yang lebih baik bagi para hakim. Ia menambahkan, dewan tersebut sedang membangun sebuah kawasan desa aman bagi mereka untuk tempat tinggal namun masih belum selesai. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008