Alhamdulillah, aneka kerajinan tangan dan benda bersejarah yang kami tampilkan ini, membuat pengunjung terkagum-kagum
Suka Makmue (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Nagan Raya, Provinsi Aceh, memajang karya seni berupa batu giok yang bertuliskan ayat suci Alquran dan kitab suci Alquran kuno pada ajang Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ)ke-XXXIV Provinsi Aceh yang dipusatkan di Sigli, Kabupaten Pidie, Minggu (22/9).
Tidak hanya itu, aneka kue tradisional khas Nagan Raya, Aceh juga ikut ditampikan dalam ajang empat tahunan tersebut.
"Alhamdulillah, aneka kerajinan tangan dan benda bersejarah yang kami tampilkan ini, membuat pengunjung terkagum-kagum," kata Ketua Stan Pameran di Arena MTQ Aceh Ke-XXXIV dari Kabupaten Nagan Raya, Budian Berma kepada ANTARA, Minggu.
Diantaranya berupa kue karah, kue bhoi (bolu tradisional), kue bungong kayee (kue bunga kayu dilapisi gula), serta aneka kerajinan tangan yang terbuat dari tempurung kelapa, eceng gondok, serta kerajinan tangan berbahan rotan.
Selain itu juga banyak pajangan hasil industri rumah tangga lainnya seperti Kasab (kain sulam khas Aceh) yang disulam dengan berbagai bentuk, serta aneka kerajinan tangan lainnya.
Khusus kitab suci Alquran kuno yang dipajang tersebut, kata Budian Berma, merupakan Alquran yang sudah pernah mendapatkan penghargaan dari Musium Rekor Dunia Indonesia (MURI) pada saat pergelaran MTQ Ke-32 Aceh di Nagan Raya pada tahun 2015.
Kepala Bagian Humas Setdakab Nagan Raya, M Maksum mengatakan Pemerintah Kabupaten Nagan Raya berharap pameran yang diikuti dalam ajang MTQ Aceh 2019 di Kabupaten Pidie tersebut, dapat mengharumkan nama daerah dan mempromosikan aneka kerajinan tangan yang dilakoni masyarakat di daerah itu, sebagai sumber pendapatan ekonomi keluarga.
"Kami berharap ajang promosi ini, dapat meningkatkan pendapatan masyarakat, sekaligus meningkatkan kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara ke Kabupaten Nagan Raya, Provinsi Aceh," katanya.
Baca juga: Wali Kota targetkan Banda Aceh juara umum MTQ
Baca juga: Puluhan polisi Aceh ikut MTQ
Pewarta: Teuku Dedi Iskandar
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2019