Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin ditutup naik 0,73 persen didorong menguatnya beberapa saham unggulan. IHSG BEI ditutup naik 16,990 poin menjadi 2.349,105 dan indeks LQ45 menguat 3,097 poin atau 0,63 persen ke posisi 495,169. Analis Riset PT Valbury Asia Securities, Krisna Dwi Setiawan, kepada ANTARA News di Jakarta, mengatakan bahwa kenaikan indeks itu lebih disebabkan oleh faktor individu saham. "Indeks didorong oleh sentimen individu, seperti harga timah yang mendorong harga saham PT Timah (TINS), Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA) yang menaikkan harga jualnya juga menjadi sentimen positif, serta saham berbasis kelapa sawit akibat turunnya ekspor Malaysia menjadi peluang negara penghasil CPO di Indonesia," kata Krisna. Namun, lanjutnya, kenaikan indeks ini tidak menggambarkan pulihnya pasar dari tekanan berbagai sentimen negatif, seperti tingginya harga minyak yang menyentuh 142 dolar AS per barel dan jelang pengumuman inflasi Juni yang diperkirakan masih tinggi. Krisna juga menguraikan bahwa kenaikan indeks tidak didorong oleh beberapa sektor saja, tetapi cenderung menyebar. "Hampir semua sektor merata, jadi tidak dominan hanya sentimen individu saja mendorong indeks," jelasnya. Pergerakan saham di BEI juga cenderung seimbang, dimana yang turun sedikit lebih banyak, yakni 90 jenis, 80 naik dan 81 tidak bergerak harganya. Beberapa saham pertambangan yang mendorong indeks BEI, diantaranya Bank BCA naik R125 ke Rp2.475, Gas Negara terangkat Rp250 menjadi Rp13.000, Tambang Batubara Bukit Asam menguat Rp550 ke level Rp16.400, Astra Agro Lestari melonjak Rp750 ke harga Rp29.550, Tambang Timah melambung Rp1.800 ke harga Rp37.450 dan Indo Tambang Raya naik Rp100 ke posisi Rp33.650. Volume perdagangan mencapai 1,390 miliar saham dengan nilai Rp2,563 triliun dari 41.754 kali transaksi. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008