Operasi itu melibatkan 8.000 personel gabungan
Palembang (ANTARA) - Satuan Tugas Gabungan Siaga Darurat Bencana Asap Sumatera Selatan berupaya memaksimalkan Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk menanggulangi kebakaran hutan dan lahan hingga ke desa-desa di wilayah setempat.
"Kami memaksimalkan TRC yang siaga setiap waktu membantu masyarakat jika terjadi kebakaran hutan dan lahan di sekitar desanya," kata Komandan Satgas yang juga Komandan Korem 044 Garuda Dempo Kol Arh Sonny Septiono, di Palembang, Minggu.
Tim reaksi cepat disiagakan membantu pemadaman karhutla, penyelamatan dan evakuasi masyarakat yang mengalami bencana asap.
Dengan hadirnya TRC di tengah-tengah masyarakat yang desanya terjadi karhutla, diharapkan dapat dicegah kebakaran sejak dini sebelum menjadi parah, katanya.
Baca juga: Kodam Sriwijaya tambah 100 personel bantu padamkan karhutla
Selain memaksimalkan TRC, pihaknya juga berupaya menambah peralatan dan anggota yang ditugaskan untuk melakukan operasi darat dan udara penanggulangan karhutla.
"Menghadapi kebakaran hutan dan lahan di sejumlah kabupaten akhir-akhir ini pihaknya berupaya menambah anggota untuk memaksimalkan pemadaman dan mencegah kebakaran yang lebih luas," ujarnya.
Baca juga: Heli pemadam Karhutla di Sumsel sudah tumpahkan 42 juta liter air
Operasi pencegahan dan penanggulangan karhutla yang berlangsung sejak April 2019 itu melibatkan 8.000 personel gabungan TNI/Polri, BPBD, Mangala Agni, serta instansi lainnya.
Anggota satgas gabungan itu sekarang ini terus melakukan patroli darat di 90 desa rawan karhutla dan melakukan pemadaman serta pembasahan lahan menggunakan helikopter pada lokasi yang sulit dijangkau petugas.
Selain meningkatkan operasi darat dan udara, pihaknya juga berupaya mengambil tindakan tegas kepada siapa pun yang terbukti dengan sengaja melakukan pembakaran untuk membuka lahan pada musim kemarau tahun ini, kata Dansatgas.
Baca juga: Aktivis Sumsel minta korporasi pemegang konsesi bantu korban karhutla
Pewarta: Yudi Abdullah
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019