"Ini pengalaman pertama saya ke luar negeri," kata gadis berusia 17 tahun itu yang akrab disapa Liben kepada Antara di Makau, Minggu.
Liben didampingi ibunya, Hidayati (49), diundang secara khusus oleh Konsulat Jenderal RI di Hong Kong dalam acara yang digelar di Taipa House Museum, Makau, pada 20-22 September 2019.
Baca juga: Pertama kali Indonesia pamerkan kuliner dan budaya Nusantara di Makau
Siswi SMA Negeri 3 Klaten itu melukis sketsa wajah para pengunjung festival. Hasil lukisan sketsa diberikan kepada pengunjung secara cuma-cuma.
"Pada hari pertama pameran ini ada sekitar 150 orang yang saya lukis," ujarnya.
Baca juga: Dewan Negara China serukan integrasi Shenzhen, Hong Kong dan Makau
Sebelumnya Liben juga melakukan hal yang sama di Taman Victoria Hong Kong. Di taman yang tidak jauh dari KJRI itu dia melukis sketsa beberapa wajah para buruh migran asal Indonesia.
"Sejak Minggu (16/9), Liben sudah melukis 459 orang di Hong Kong," kata Hidayati menyebutkan.
Baca juga: Jembatan Hong Kong-Makau-Zhuhai terpanjang di dunia dibuka untuk umum
Menurut dia, puterinya sudah beberapa kali menggelar pameran tunggal dan yang terakhir di Museum Nasional Jakarta. Namun baru pertama kali ini puteri semata wayangnya itu mendapatkan kesempatan ke luar negeri.
Ia menuturkan, nama lengkap anaknya, Temanku Lima Benua, merupakan pemberian dari sastrawan WS Rendra. "Beliau sahabat suami saya," ujar Hidayati mengenai ayah Liben yang sehari-hari bekerja sebagai pembuat patung taman.
Selain Liben, festival yang digelar di objek wisata peninggalan pemerintahan Portugis di Makau itu, juga dimeriahkan oleh para seniman lainnya dari Indonesia.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI juga mengirimkan sedikitnya 16 duta seni di ajang tersebut yang terdiri dari para penyanyi dan penari.
Beberapa tenaga kerja Indonesia di Makau dan Hong Kong juga turut memeriahkan panggung hiburan terbuka di sudut objek wisata yang berada di Pulau Taipa, Makau, itu.
Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Mohamad Anthoni
Copyright © ANTARA 2019