"Sirkuit ini hasil diskusi banyak pihak dan IMI terlibat di dalamnya dan berdiskusi juga dengan desainer sirkuitnya. Sebetulnya belum boleh diungkap tapi benar bahwa akan dilakukan di kawasan Monas," kata Aksa saat dihubungi Sabtu.
Kendati disebutkan akan dilangsungkan di kawasan Monas, akan tetapi terkait rutenya belum bisa disampaikan oleh Aksa, namun dia menerangkan bahwa pilihannya semakin mengerucut dengan tidak berbeda jauh.
"Alhamdulilah sekarang opsinya sudah tidak begitu banyak lagi yang pasti di sekitar Monas, Insya Allah panjang treknya itu antara 2,7 Km sampai 3 Km. Tapi itu tergantung gubernur, karena nanti beliau ikut tentukan," kata Sadikin.
Selain itu, Aksa akan memiliki karakter sirkuit yang cukup unik dengan tiga titik pengereman tajam dengan maksud tertentu.
"Bakalan ada 11 sampai 12 tikungan, dan akan ada tiga titik pengereman hard brake. Karena mereka butuh tikungan hard brake untuk mengisi power baterai. Jadi hard brake sengaja dibuat, bukan hanya untuk seru-seruan," kata Aksa.
Adapun pemilihan kawasan Monas terpilih menjadi arena balap mobil listrik itu, kata Aksa, karena posisi yang strategis dan historisnya tempat tersebut
Baca juga: Digelar lima tahun, Formula E disebut baru untung di tahun keempat
"Memang dengan lokasinya yang berada di Monas sudah cukup ikonik, nanti Monas akan diketahui oleh kira-kira miliaran orang di seluruh dunia," tutur Aksa.
Jakarta dinyatakan oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akan menggelar balapan Formula E untuk lima tahun berturut-turut mulai dari 6 Juni 2020.
Untuk balapan 2020, Jakarta sudah mengusulkan anggaran 20,79 juta poundsterling atau Rp360 miliar dalam rancangan APBD-P 2019 yang telah disepakati sejak Selasa (13/8) antara Pemprov dengan Badan Anggaran (Banggar) DPRD DKI Jakarta.
Uang tersebut, dinyatakan oleh Pemprov DKI Jakarta sebagai "Commitmen Fee" penyelenggaraan Formula E yang akan dibayarkan kepada FIA sebagai pemegang merk Formula E.
Pada Kamis (15/8), Pemprov DKI Jakarta mengajukan sekitar Rp934 miliar sebagai dana tambahan untuk menggelar Formula E dalam pembahasan Kebijakan Umum Anggaran dan Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA-PPAS) untuk Rancangan APBD tahun 2020.
Adapun pengajuan anggaran Rp934 miliar itu memiliki rincian biaya untuk penyelenggaraan sebesar 22 juta poundsterling atau sekitar Rp378 miliar dan biaya asuransi 35 juta euro atau sekitar Rp556 miliar (yang kemungkinan ditunda oleh DPRD). Dinas juga menyiapkan anggaran Rp600 juta untuk sosialisasi pra Formula E dalam kegiatan Jakarta Fun Race 2019.
Kemudian, Jakpro juga mengajukan anggaran senilai Rp305,2 miliar. Dengan demikian total rencana anggaran yang diajukan untuk Formula E adalah Rp1,6 triliun.
Baca juga: Formula E, Anies berharap dukung dongkrak ekonomi warga Jakarta
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2019