Par Qambarkhel, Pakistan, (ANTARA News) - Pasukan Pakistan Senin menghancurkan satu rumah yang diduga dimiliki oleh ketua kelompok Islam militan di distrik Khyber Pakistan, menewaskan sedikitnya enam orang, kata penduduk setempat dan seorang pejabat. Seorang fotografer AFP menyaksikan enam peti mati dijajarkan di luar puing-puing reruntuhan bangunan di daerah Par Qambarkhel di daerah sabuk suku tersebut. Pasukan Pakistan melancarkan suatu operasi besar Sabtu. Rumah tersebut dimiliki oleh Haji Namdar, kepala organisasi garis keras yang mengampanyekan hukum Islam ala Taliban di wilayah itu, kata seorang jurubicara kelompok Namdar. Penduduk setempat mengatakan terjadi satu ledakan kuat pada pagi itu, yang menghancurkan rumah. Seorang pejabat senior keamanan membenarkan bahwa rumah tersebut dihancurkan, seraya mengatakan: "Itu adalah bagian dari operasi yang sedang berlangsung. Pasukan angkatan darat kami terlibat dalam operasi tersebut." Namun, pejabat itu tidak memberikan keterangan lebih lanjut mengenai kejadian itu. "Saya dengar suatu suara dahsyat dan kemudian ada ledakan. Ledakan tersebut menyebabkan sebuah rumah hancur," kata Mujahid Khan, penduduk setempat, kepada AFP di tempat kejadian, di dekat Bara, kota besar di Khyber. Namdar sendiri mengatakan, ledakan itu merupakan serangan rudal. Ia menjelaskan bahwa ia mencurigai adanya keterlibatan pasukan NATO yang menyeberang perbatasan di Afghanistan, namun tidak memberikan fakta-fakta untuk mendukung klaimnya itu. "Ledakan itu tampaknya seperti serangan rudal yang dipandu. Itu adalah pekerjaan pasukan Pakistan dan pasukan NATO. Kami akan membalas dendam," kata Namdar kepada AFP di tempat kejadian. Para prajurit Pakistan juga merusak rumah pemimpin Islam lainnya, Mangal Bagh, pada hari Sabtu di Bara. Mereka kemudian juga menghancurkan markas-markas besar kelompok separatis Islam pada Minggu pagi. (*)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008