Jakarta (ANTARA News) - Departemen Luar Negeri AS mengutuk tindakan rezim Presiden Robert Mugabe, yang terus mengabaikan keinginan rakyat Zimbabwe, melanggar hak-hak asasi manusia, dan menolak setiap bantuan kemanusiaan yang ditawarkan. "Seperti pernyataan Troika Komunitas Pembangunan Afrika Selatan (SADC) dan misi pengamat pemilu, serta banyak pemimpin Afrika lainnya, apapun hasil dari pemilu ulang yang tidak sah tidak memiliki kredibilitas," kata Deputi Jurubicara Deplu AS, Tom Casey dalam siaran pers Deplu AS yang diterima ANTARA, Senin. Deplu AS juga menghimbau kepada para pemimpin Afrika yang tengah berada di Mesir dalam rangka KTT Uni Afrika (AU) agar menolak hasil pemilu 27 Juni, tidak mengakui pelantikan Robert Mugabe dan mendukung tim bersama AU/PBB/SADC yang tengah bekerja mencari pemecahan krisis politik yang merefleksikan hasil pemilu pertama 29 Maret 2008. Casey mengatakan, pemerintah AS hanya akan mendukung pemerintahan yang terpilih melalui proses demokrasi yang sah melalui pemotongan utang, normalisasi hubungan dengan institusi keuangan internasional, dan pemberian bantuan pembangunan, "Meskipun demikian, AS tidak akan mengabaikan rakyat Zimbabwe dan akan terus memberikan bantuan kemanusiaan langsung bagi lebih dari satu juta penduduk dan lebih dari 40.000 pasien," kata Casey. (*)
Copyright © ANTARA 2008