Wina, (ANTARA News) - Gol penyerang Fernando Torres pada babak pertama sudah cukup untuk mengakhiri penantian panjang Spanyol akan sebuah gelar di sebuah kompetisi besar setelah menang 1-0 atas Jerman pada final Euro 2008 di Stadion Ernst Happel, Wina, Minggu (Senin dinihari WIB).
Sontekan bola Torres pada menit ke-33 membawa Spanyol merebut mahkota Euro setelah terakhir kali memboyong Piala Henri Delaunay saat menjadi tuan rumah Euro 1964.
Kedua kesebelasan mengawali laga partai puncak tersebut dengan bermain hati-hati namun Jerman lebih banyak menguasai bola pada 12 menit awal.
Lini belakang Spanyol tampak beberapa kali kehilangan konsentrasi pada menit-menit awal dan dimanfaatkan Jerman untuk menekan mereka.
Tendangan ke arah gawang pertama terjadi pada menit kedelapan ketika gelandang Jerman Thomas Hitzlsperger melepas tendangan dari luar kotak penalti namun lemah sehingga bola dengan mudah ditangkap kiper Spanyol Iker Casillas.
Namun kemudian perlahan tim Spanyol yang dilatih Luis Aragones itu menemukan ritme permainan mereka dan mulai mengancam gawang Jerman.
Peluang emas pertama didapat Spanyol pada menit ke-13 ketika bola tendangan Xavi di dalam kotak penalti memantul kaki bek Jerman Christoph Metzelder dan mengarah ke gawang namun dengan gerak reflek yang hebat kiper Jens Lehmann berhasil menepis bola.
Kemudian pada menit ke-22 bola sundulan kepala Torres, menyambut umpan silang bek kanan Sergio Ramos masih menghantam tiang kanan gawang Lehmann.
Namun Torres tidak mengulangi kesalahan pada menit ke-33 ketika ia berlari lebih cepat dari Philipp Lahm untuk menyambut umpan terobosan Xavi dan menyongkel bola menembus gawang melewati Lehmann yang maju menghadang.
Lebih Menyerang
Pada babak kedua Jerman bermain lebih menyerang setelah pelatih Joachim Loew mencoba mempertajam lini depan dengan memasukkan penyerang Kevin Kuranyi menggantikan gelandang Hitzlsperger.
Walau demikian, bisa dikatakan Michael Ballack dkk. tidak bisa benar-benar mengancam gawang Casillas.
Sementara itu Spanyol menunjukkan mengapa mereka disebut sebagai kesebelasan paling menghibur dalam turnamen tersebut.
Lancarnya pergerakan pemain dan umpan antar lini membuat mereka bisa menguasai bola lebih lama sekaligus menghambat usaha Jerman mencetak gol balasan.
Spanyol sendiri sempat menciptakan beberapa peluang pada babak kedua namun tidak berhasil mencetak gol kedua.
Keberhasilan tersebut juga membawa rekor tersendiri bagi Luis Aragones karena, dalam usia 69 tahun 338 hari ia menjadi pelatih tertua yang bisa membawa timnya merebut gelar juara.(*)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008