walaupun kita tidak minta ada musibah, kita harus waspada dan siaga

Bantul (ANTARA) - Simulasi gempa bumi tektonik berkekuatan 5,9 Skala Richter di lapangan Desa Guwosari, Kecamatan Pajangan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta yang difasilitasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah setempat menandai Guwosari sebagai Desa Tangguh Bencana.

"Simulasi gempa ini menyosialisasikan bagaimana penanganan manakala nanti terjadi bencana gempa di Desa Guwosari, ini salah satu contoh sosialisasi masalah mitigasi bencana di Bantul," kata Bupati Bantul Suharsono disela peresmian Desa Tangguh Bencana Desa Guwosari di Lapangan Desa Guwosari Bantul, Sabtu.

Dengan demikian, kata Bupati, masyarakat di Desa Guwosari akan memahami bagaimana harus bersikap dan melakukan tindakan apa untuk meminimalkan korban dan mempercepat penanganannya ketika terjadi gempa, sehingga masyarakat menjadi semakin tangguh menghadapi bencana.

Apalagi, menurut Bupati, Bantul pernah ada musibah gempa bumi pada 2006 yang mengakibatkan banyak korban jiwa dan kerusakan materiil, sehingga masyarakat harus selalu waspada, meskipun bencana gempa tidak dapat diprediksi kapan akan terjadi.

Baca juga: Kepala BNPB tegaskan simulasi bencana penting sampai tingkat keluarga

"Jadi kalau terjadi musibah seperti dulu, biar tidak kaget, walaupun kita tidak minta ada musibah, kita harus waspada dan siaga. Dan sebelumnya kita sudah melakukan simulasi gempa di daerah Sanden kemudian Kasihan, makanya perlunya kita sosialisasikan kepada warga," katanya.

Sementara itu lurah Desa Guwosari Pajangan Bantul Masduki Rahmat mengatakan, simulasi gempa digambarkan seolah terjadi gempa kekuatan 5,9 SR sehingga masyarakat berkumpul ke lapangan dan penanganan oleh relawan ini diikuti sekitar 300 warga yang tersebar di 15 pedukuhan Desa Guwosari.

"Simulasi gempa menuju Desa Tangguh Bencana ini adalah salah satu rangkaian kita untuk menyiapkan warga Desa Guwosari menghadapi bencana, dan kenapa bencana gempa bumi, karena kita sudah melakukan identifikasi berbagai macam potensi bencana yang ada di Desa Guwosari," katanya.

Selain potensi gempa bumi, kata dia, pihak desa juga telah memetakan potensi bencana lainnya seperti banjir, tanah longsor dan kekeringan sampai bencana sosial, sehingga perlunya mengedukasi dan menyiapkan masyarakat agar nanti siap menghadapi sewaktu-waktu terjadi bencana.

"Karena kita meyakini untuk menghadapi bencana ini bukan menjadi tanggung jawab pemerintah saja, tapi semua masyarakat ikut andil dalam menyiapkan dan menyiagakan warganya menghadapi bencana yang sewaktu-waktu kapan terjadi," katanya.

Baca juga: Wali Kota Padang apresiasi kegiatan simulasi gempa dan tsunami
Baca juga: BPBD Kota Bogor gelar simulasi penanggulangan bencana

Pewarta: Hery Sidik
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019